Keren, Indonesia Miliki Ruang Pamer di Markas Besar UNESCO Paris

0

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia kini memiliki ruang pamer dalam markas besar UNESCO di Paris, Prancis. Ruang pamer bernama Jalan Nusantara atau the Archipelago Street dibuka secara resmi pada Senin (13/11/23).

Peresmian Jalan Nusantara dihadiri sejumlah duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat, Sekretariat UNESCO dan beberapa delegasi Pusat negara-negara yang menghadiri Konferensi Umum UNESCO ke-42 pada 7-22 November 2023.

Dalam siaran pers disebutkan, Jalan Nusantara merupakan area khusus di dalam Markas Besar UNESCO yang didedikasikan sebagai ruang pamer 11 benda seni sumbangan Pemerintah Indonesia ke UNESCO.

Ke-11 benda budaya itu adalah replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnukencana karya Nyoman Nuarta, suvenir perak Borobudur, dan patung pemain Seruling.

Selain itu ada angklung robot karya Eko Mursito, peta dan inventaris digital yang menawarkan ikhtisar dari keseluruhan 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia.

Dalam sambutannya, Duta Besar Mohamad Oemar yang merupakan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menegaskan komitmen Indonesia dalam pelestarian dan restorasi benda budaya melalui UNESCO yang diwujudkan, salah satunya melalui Jalan Nusantara.

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sejarah Indonesia terjalin erat dengan keanekaragaman lingkungan hidup, pertukaran budaya, dan pluralisme agama, yang terlihat dari banyaknya situs warisan budaya dan alam yang tersebar di seluruh Nusantara,” ujarnya.

Assistant Director-General of UNESCO for Administration and Management, Nicholas Jeffrey pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah mendukung UNESCO dalam upaya pengamanan dan restorasi karya seni.

“Indonesia merupakan partner penting bagi UNESCO, khususnya di bidang kebudayaan. Sebagai salah satu negara dengan keragaman budaya luar biasa, Indonesia kami yakini akan menjadi aktor penting dalam pelestarian dan pelindungan budaya di dunia,” ucapnya.

Selanjutnya, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Hilmar Farid menyatakan, warisan budaya di Indonesia merupakan cerminan kontemporer dari nilai-nilai yang dilestarikan untuk generasi mendatang.

“Sebagian dari keragaman warisan budaya di penjuru kepulauan Indonesia tercermin dalam Jalan Nusantara. Indonesia mengundang negara-negara anggota UNESCO untuk menjelajahi warisan budaya Indonesia yang memberi gambaran mendalam tentang perkembangan signifikansi di masa depan,” kata Hilmar.

Indonesia merupakan negara anggota UNESCO pertama yang memiliki area khusus untuk memamerkan benda seni budayanya di Markas Besar UNESCO.

Jalan Nusantara merupakan area permanen di Markas Besar UNESCO setidaknya selama lima tahun ke depan, menekankan makna penting warisan budaya Indonesia tidak hanya saat ini, namun juga di masa mendatang.

Penataan benda budaya dalam area terpisah dengan kurasinya di UNESCO merupakan percontohan dan diharapkan ke depan akan diikuti negara-negara anggota UNESCO lain. (Tri Wahyuni)