JAKARTA (Suara Karya): Ketua DPD, Oesman Sapta menggelar buka puasa bersama sekitar 100 orang jurnalis yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen di kediamannya, Jl. Karang Tengah Utara No.34, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/6).
Buka puasa bersama ini dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media baik cetak, elektronik maupun online. Kesempatan berbuka puasa bahkan digunakan oleh sejumlah wartawan untuk bertanya terkait hal-hal yang tengah menjadi sorotan publik.
Salah satunya, jurnalis dari Banjarmasin Post, Murjani yang mempertanyakan tentang Oesman Sapta yang tidak pernah melakukan kunjungan ke luar negeri selama terpilih menjadi pimpinan DPD.
Menjawab hal itu, Oesman Sapta mengatakan bahwa selama 13 tahun terbentuk DPD belum menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat, sehingga dinilai belum perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
“Sebaiknya anggota DPD RI lebih banyak melakukan kunjungan kerja ke daerah, karena DPD RI bekerja untuk daerah. Kalau memang butuh untuk mengetahui sesuatu tentang dunia luar kan bisa panggil dubesnya datang,” ungkapnya.
Berbeda dengan Murjani, jurnalis dari Sinar Indonesia Baru, Jamida menanyakan tentang calon presiden pilihan Partai Hanura untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
“Apakah Partai Hanura akan mengusung nama-nama calon yang sudah beredar di publik atau memiliki calon lain,” ujarnya.
Oesman Sapta mengatakan partai Hanura konsisten untuk mendukung presiden Joko Widodo untuk maju kembali sebagai Presiden, sedangkan untuk calon wakil presiden akan diserahkan kepada presiden untuk memilih pendamping yang bisa diajak untuk bekerja bersama.
“Saya percaya Presiden Jokowi ini cerdas, kita anggap sepele orangnya, tapi ga juga, licin orangnya, dia lihai, menyenangkan semua orang tapi bisa memukul orang dengan tertawa. Dia tau kapan melakukan langkah politik, saya ga mau berandai-andai, tetapi Hanura konsisten mendukung dia untuk kedua kalinya,” ujarnya.
Sementara itu, Rizal Siregar dari Warta Kota bertanya perihal adakah keinginan dari Oesman Sapta untuk maju untuk menjadi calon presiden. Menjawab hal itu, Oesman Sapta menjawab dengan guyonan.
“Saya memang ganteng, tanya istri saya. Tapi saya tidak punya potongan untuk jadi presiden. Jadi lebih baik saya tidak maju dari malu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, jurnalis Fredy Batari dari JPNN.com mempertanyakan kebijakan pemerintah dalam memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai membebani keuangan pemerintah daerah.
Menanggapi hal itu, Oesman Sapta mengatakan hak tersebut adalah tugas dari Kemendagri untuk dapat mengayomi binaannya, karena pemerintah tidak mengalami kerugian negara dan penerima THRpun belum terlihat ada kerugiannya.
“Kita tidak bisa mengatakan salah atau tidak kebijakan ini. Tolong kasih masukan ke saya, kesimpulan apa yang harus saya sampaikan kepada pemerintah, karena ini barang baru,” jelasnya.
Di akhir acara, Ketua DPD RI Oesman Sapta menutup pertemuan tersebut dengan mengucapkan selamat berhari raya dan mohon maaf lahir batin kepada seluruh jurnalis yang hadir. Ia berharap, para jurnalis dapat merayakan lebaran dengan keluarga dalam keadaan sehat wal’afiat. (Gan)