Suara Karya

Ketua DPR: Bom Surabaya, Fenomena Baru Radikalisme di Indonesia

JAKARTA (Suara Karya): Pelibatan keluarga dalam aksi teror di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5), dinilai sebagai fenomena baru radikalisme di Indonesia. Karena itu, masyarakat perlu membentengi diri dengan memupuk rasa kemanusiaan dan ilmu keagamaan.

Demikian dikemukakan Ketua DPR Bambang Soesatyo, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (16/5).

“Seluruh lapisan masyarakat harus terus berupaya memupuk rasa kemanusiaan, empati, cinta tanah air dan bangsa, serta memperdalam ilmu-ilmu agama secara komprehensif melalui lembaga pendidikan yang kredibel guna membentengi diri pribadi dan keluarga dari radikalisme,” katanya.

Hal itu perlu dilakukan, untuk mencegah anggota keluarga terjebak dalam kelompok-kelompok yang mengajarkan paham radikalisme.

Bambang menyarankan, agar setiap keluarga dan kerabat saling memantau anggota keluarganya, terutama anak-anak.

Dia pun meminta Polri dan lembaga terkait lainnya, melakukan upaya nyata secara komprehensif guna mempersempit ruang gerak kelompok radikal berkembang di Indonesia.

Bambang juga meminta Komisi X DPR mendorong tenaga guru melalui dinas pendidikan dapat memberikan pemahaman mengenai ajaran agama yang baik dan benar, serta memberikan pelajaran agama dan Pancasila secara berkesinambungan dalam kurikulum sekolah.

“Sasarannya memberikan pendidikan agama yang benar, sekaligus moral dan budi pekerti, sehingga terbentuk revolusi mental yang terintegrasi dan tidak salah paham,” katanya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga meminta pemerintah melalui lembaga terkait terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan paham radikal sejak dini di lingkungan keluarga. (Gan)

Related posts