
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah terus melakukan evaluasi demi efektifitas penanganan dan pengendalian Covid-19, khususnya varian baru Omicron, yang saat ini tengah melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan, hasil evaluasi yang dibahas dalam rapat terbatas setiap minggu tak jarang melahirkan kebijakan baru. Hal itu karena beberapa faktor, salah satunya karakteristik ancaman dari virus itu sendiri yang juga mengalami perubahan.
“Omicron ini kita evaluasi terus menerus, sehingga kebijakannya pun berubah menyesuaikan karakteristik ancamannya, yang juga berubah-ubah,” kata Suharyanto dalam ‘Rapat Evaluasi Pengendalian Covid-19 pada Masa Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) dan Antisipasi Penyebaran Varian Omicron’ di
Kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (17/1/22).
Ratas dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Suharyanto menuturkan, adanya perubahan penetapan masa karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari 14 hari menjadi 10 hari juga bagian dari hasil evaluasi kebijakan sebelumnya.
Aturan yang tertuang dalam Surat Edaran Ketua Satgas Nomor 3 Tahun 2022 diambil berdasarjan hasil rapat terbatas dan melalui berbagai pertimbangan yang dirumuskan bersama para ahli.
Terkait perubahan kebijakan itu, Suharyanto meminta masyarakat dapat memahami dan segera menyesuaikan diri, sebab kebijakan itu diatur semata-mata agar virus tidak luas dan pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik.
“Sekarang Tak ada lagi kebijakan pembatasan negara yang masuk. Dulu ditetapkan 13 negara, kemudian 14 negara. Semula karantina ditetapkan 14 hari, kemudian menjadi 10 hari. Sekarang menjadi 7 hari. Ini bukti kita melakukan evaluasi atas kebijakan yang ada,” ucap Suharyanto.
Kebijakan tersebut semata agar virus tidak menyebar, dab pertumbuhan ekonomi dalam negeri semakin baik.
Menko PMK Muhadjir Effendy sebelumnya menyatakan, pengendalian mobilitas masyarakat selama libur Nataru 2021-2022 dilakukan dengan sangat baik. Hal itu dapat dicapai atas kerjasama dan pelibatan seluruh unsur komponen bangsa meliputi TNI, Polri, Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan tentunya kedisiplinan masyarakat.
Keberhasilan menjaga laju penularan covid-19, menurut Muhadjir, hal itu menunjukkan seluruh komponen bangsa dapat bekerja sama dengan baik selama masa libur Nataru.
Di sisi lain, tren kenaikan kasus positif pada masa Nataru 2021-2022 bersifat fluktuatif, akan tetapi secara umum dapat dikendalikan secarabaik.
Muhadjir meminta agar seluruh unsur komponen bangsa dapat meningkatkan sinergitas untuk mengendalikan covid-19 varian Omicron dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi.
Untuk penanganan Omicron, perlu langkah antisipasi lanjutan, antara lain terus memantau penerapan protokol kesehatan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, percepatan vaksinasi termasuk booster dan lain-lain.
Hadir dalam rapat tersebut Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri Kominfo Jhony G Plate, Wamen Parekraf Angela H. Tanusoedibjo dan perwakilan Kementerian/Lembaga lainnya. (Tri Wahyuni)