
JAKARTA (Suara Karya): Aruna Indonesia kembali berkolaborasi dengan PT Astra International dalam program pembinaan bagi nelayan lokal di wilayah Desa Sejahtera Astra (DSA).
Kegiatan dibuat dalam bentuk ‘temu fasilitator’ yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para fasilitator DSA agar berdaya saing dalam bidang perikanan dan kemaritiman. Kegiatan yang diikuti 17 Fasilitator DSA itu digelar di Surabaya pada 11-13 Juli 2023.
Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty menjelaskan, kegiatan dikemas dalam bentuk ‘learning session’ dan kunjungan ke pabrik produk perikanan.
Salah satu narasumber dari Aruna membahas dari sisi hulu perikanan, mulai dari ketersediaan produk perikanan hingga pemrosesan produk perikanan di pabrik. Narasumber kedua dari Proxsis East Academy membahas transformasi kepemimpinan.
Kunjungan lapangan sesi pertama ke industri pengolahan produk perikanan, yaitu Pempek Farina.
Sesi berikutnya, narasumber dari Aruna menjelaskan praktik bisnis perikanan berkelanjutan, yang dilanjutkan kunjungan ke Aruna Hub di Bangkalan, Jawa Timur.
Materi edukasi dalam sesi itu terdiri dari prosedur menangkap ikan berkelanjutan yang Aruna terapkan untuk nelayan, cara penangkapan rajungan, proses restocking benih rajungan untuk mendukung ‘sustainable action’.
“Kami juga berikan materi penanganan serta perawatan lobster hidup. Dua hewan laut yang jadi primadona untuk para buyer di luar negeri,” tutur Utari.
Kegiatan ditutup dengan tour keliling pabrik untuk melihat proses produksi produk rajungan bersama para ibu ‘picker’ binaan Aruna.
Kunjungan berikutnya adalah Aruna Zero Waste Hub di Bangkalan, dimana para fasilitator mendapat edukasi tentang pengolahan limbah cangkang rajungan bersama ‘Local Heroes Aruna’.
Aruna Zero Waste Hub merupakan tempat untuk mengolah limbah hasil produksi produk perikanan Aruna. Salah satunya cangkang rajungan yang diolah lagi menjadi tepung untuk pakan ikan.
“Ini menunjukkan komitmen nyata Aruna akan perikanan keberlanjutan, yaitu mengolah limbah produksi menjadi hal yang bermanfaat,” ucap Utari.
Aruna sebagai integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator asal Indonesia ikut bangga atas semangat dari para peserta dalam program ‘capacity building’ tersebut.
Utari berharap program yang dikembangkan bersama Astra International bisa menjadi agenda rutin untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan nelayan Indonesia.
“Semoga makin banyak orang paham konsep perikanan berkelanjutan, sehingga nelayan bisa menangkap ikan sepanjang tahun. Serta banyak orang menjadi agen perubahan dalam menyuarakan kampanye gemar makan ikan,” kata Utari menegaskan.
Kegiatan yang dilakukan Aruna mendapat pujian dari salah satu peserta ‘Temu Fasilitator’, Choirul. Ia kini semakin memahami beratnya pekerjaan nelayan. Selain menjalankan tugasnya sebagai penangkap ikan, juga harus memahami konsep perikanan berkelanjutan.
“Aruna memang keren, karena berhasil merangkul dan mengedukasi nelayan. Karena itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Belum lagi sistem pengolahan limbahnya, yang diolah lagi jadi produk pakan ikan,” kata Choirul. (Tri Wahyuni)