JAKARTA (Suara Karya): Aruna Indonesia terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, guna mengejar target revolusi dalam ekosistem kelautan dan perikanan Indonesia. Kali ini kolaborasi dilakukan dengan Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU).
Penandatangan kerja sama dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SNNU di Jakarta, Jumat (2/9/22). Dari Aruna diwakilkan Co-founder dan Chief Operation Officer (COO), Indraka Fadhlillah dan Ketua Umum SNNU, Witjaksono.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Khatib Aam PBNU, KH Akhmad Said Anshori serta jajaran pengurus dari SNNU dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kesepakatan antara Aruna dan komunitas SNNU berfokus pada aktivitas pemasaran produk perikanan dari nelayan, komunitas pesisir, petambak dan pemasok hasil penangkapan ikan di laut dan hasil olahan perikanan.
Aruna dan SNNU menyepakati beberapa titik lokasi di wilayah Indonesia yang jadi proyek uji coba dalam kolaborasi tersebut. Lokasi yang berada di ‘base’ massa SNNU akan dibangun miniplant untuk pengembangan sistem sistem ‘integrated fisheries commerce’.
“Diharapkan kerja sama ini bisa berkembang lebih luas lagi di masa depan. Saat ini 5 titik lokasi, bukan mustahil titik tersebut akan melebar ke seluruh Indonesia. Dampaknya terhadap kesejahteraan nelayan Indonesua” ujar Witjaksono.
Hal senada dikemukakan Indraka Fadhlillah. Sesuai misi Aruna yang menjadikan laut sebagai sumber kehidupan lebih baik bagi banyak orang, melalui kerja sama itu Aruna yakin keberadaannya dapat membantu mensejahterakan mitra-mitranya.
“Banyak nelayan kita, terutama yang ada di pelosok belum sejahtera. Inisiatif semacam ini harus terus digalakkan agar ekosistem laut dan perikanan Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Indraka. (Tri Wahyuni)