Kolaborasi Kemdikbudristek dan LX Internasional Siapkan Talenta Digital

0

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) bekerja sama dengan PT LearningX (LX) Internasional dari Korea mempersiapkan talenta digital di Indonesia.

Tahun ini, peserta program ditargetkan sekitar 30 ribu siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Talenta digital penting untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melaju lebih cepat dengan teknologi,” kata Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek, Wikan Sakarinto dalam seminar bertema talenta digital di Indonesia, di Jakarta, Jumat (27/5/22).

Wikan menjelaskan, kerja sama dengan LearningX akan mendorong model pembelajaran yang berfokus pada ‘project based learning’ (PBL) melalui Kurikulum Merdeka Belajar.

Sebagai informasi, LearningX adalah program edukasi yang dikembangkan LX International (sebelumnya bernama LG International, Korea Selatan). Platform pembelajaran itu menjadi solusi edukasi berbasis industri dengan skalabilitas yang tinggi dan berkelanjutan.

“LX International sebenarnya telah bekerja sama secara aktif dengan berbagai satuan pendidikan vokasi di Tanah Air sejak 2021,” ujar Wikan.

Ia berharap, pendidikan vokasi bisa menciptakan generasi yang berjiwa wirausaha serta kompeten di bidangnya. Tentunya, dengan terobosan Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, link and match 8+i, serta para pendidik dan pola pikir (mindset) yang lebih maju.

“Saya yakin, LearningX bisa mengakselerasi itu semua. Nantiny, anak vokasi bisa menghasilkan produk yang memuaskan konsumen,” ujarnya.

Dan yang tak kalah penting, mindset guru harus diubah. Bukan sekadar ‘mengisi’ kepala anak dengan bekal pengetahuan, tetapi juga mendorong anak mengembangkan diri sesuai passion atau minatnya sepanjang hayat.

Dirjen Wikan menjelaskan, pengoperasian platform tidak terlalu sulit. Dengan infrastruktur dibangun pemerintah, akan memungkinkan banyak guru dan kepala sekolah di berbagai daerah dapat mengakses aplikasi LearningX dengan biaya yang relatif terjangkau.

“Saya juga minta LearningX menambah mitra industrinya di Indonesia, sehingga hubungan antara sektor pendidikan dan industri tumbuh semakin subur,” tuturnya.

Ditambahkan, siswa SMK sasaran kerja sama dengan LearningX akan menjadi contoh, sekaligus sumbangsih bagi SMK lainnya untuk melakukan langkah-langkah strategis guna mewujudkan link and match. Pada akhirnya mampu menjawab tantangan mendapat pekerjaan bagi seluruh siswa SMK di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT LX International, Choi Min menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan performa platform yang ditawarkan agar sesuai dengan perkembangan zaman.

“Kami ingin memberi sesuatu yang sifatnya lebih panjang dibanding waktu kerja samanya,” katanya.

Choi Min menyebut tahun ini pihaknya menargetkan 30 ribu siswa dapat merasakan manfaat dari aplikasi yang mereka kembangkan.

“Namun kami perlu guru dan mentor yang andal agar hasilnya maksimal serta siswa lebih fokus dan terarah dalam belajar. Kami rancang pusat pembelajaran yang melibatkan beberapa SMK di Jabodetabek,” lanjutnya.

Wikan berharap, upaya bersama ini bisa meningkatkan kualitas SDM vokasi yang andal sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan industri.

Kolaborasi bersama antara Ditjen Diksi dengan LX International telah ditandai lewat Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan Vokasi pada 5 Januari 2022. Penandatanganan berlanjut ke Rencana Kerja oleh Direktur LX International, Bae Sang Hoo dan Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi pada 20 Mei 2022.

Selama ini, PT LX International merupakan salah satu DUDI yang aktif memberi kontribusi berupa pelatihan-pelatihan dasar pemrograman bagi pendidik maupun peserta didik di SMK dan perguruan tinggi.

Bentuk implementasi kerja sama merujuk pada kerangka Merdeka Belajar yang link and match 8+i, yaitu penyelarasaan kurikulum LearningX dengan institusi pendidikan vokasi, peningkatan kompetensi di bidang teknologi dan informasi bagi tenaga pendidik dan peserta didik, penyelerasaan guru/praktisi di bidang teknologi informasi oleh LearningX.

Selain juga kolaborasi persiapan Pusat Pelatihan Talenta Digital, sertifikasi bagi pendidik dan peserta didik, penyediaan praktik kerja industri (prakerin) dan penyaluran tenaga magang, rekrutmen lulusan, pengadaan proyek industri oleh tenaga dan peserta didik vokasi, serta pemberian beasiswa vokasi.

Kerja sama Ditjen Pendidikan Vokasi dengan LX International menambah deretan panjang perusahaan internasional yang berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Hal itu semakin mengukuhkan potensi dan kualitas pendidikan vokasi yang semakin diminati, tak hanya industri di Tanah Air, tetapi juga perusahaan internasional, seperti LX International. (Tri Wahyuni)