Suara Karya

Komitmen Indonesia-Jepang dalam Pelestarian Hutan Berkelanjutan

JAKARTA (Suara Karya): Peringatan 60 tahun Indonesia-Jepang ditandai dengan penanaman pohon meranti di kawasan hutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pohon meranti yang digunakan adalah tanaman asli dari hutan alam yang diinisiasi perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

“Ini momentum strategis antara dua negara untuk pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan,” kata Atase Kehutanan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Riva Rovani usai penanaman pohon di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat (7/9).

Hadir dalam acara itu, Bupati Siak yang juga Gubernur Riau terpilih, Syamsuar, perwakilan bisnis dari The International Tropical Timer Organization (ITTO), Japan Agency for Environmental Business dan Kepala APP Sinar Mas Jepang, Tan Ui Sian serta 35 warga negara Jepang.

Riva menuturkan, hubungan Indonesia dan Jepang memiliki sejarah yang panjang. Sejak 2017 lalu, bahkan Jepang menjadi negara terbesar dalam jumlah investasi di Indonesia.

“Jepang sangat mendukung pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, lewat pemuliaan ekosistem konservasi hutan dan penanggulangan kebakaran. Karena Jepang tergantung sekali pada ekspor sumber alam kita. Salah satunya bahan kertas (pulp),” ujar Riva.

Disebutkan tiga prinsip utama dalam pengelolaan hutan bagi Indonesia dan Jepang. Hutan berfungsi sebagai ekologi yang harus dipertahankan. Hutan sebagai fungsi ekonomi untuk menghasilkan barang, jasa dan ekowisata. Dan hutan sebagai fungsi sosial.

“Hutan sebagai fungsi sosial menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Hal senada dikemukakan Ketua Japan Agency for Environmental Business, Mitsunori Kamiya. Katanya, penanaman pohon kali ini punya makna yang dalam karena penting bagi kedua negara secara histori.

Ditambahkan, pelestarian hutan yang dilakukan APP Sinar Mas merupakan inisiatif yang harus dipertahankan. Ini penting bagi masyarakat sekitar dan pasar Jepang. Penanaman pohon juga menjadi titik poin bagi Jepang membantu penerapan tujuan pembangunan perkelanjutan (Sustanaible Development Goals/SDGs)

Sementara itu, Kepala APP Sinar Mas Jepang Tan Ui Sian mengatakan ada sekitar 10.000 bibit pohon meranti yang ditanam. Ada lebih dari 50 ribu bibit pohon ditanam dalam kegiatan yang berlangsung dalam 5 tahun terakhir ini.

“APP Sinar Mas kini menguasai 20 persen pangsa pasar kertas fotokopi di Jepang. Tak hanya menghasilkan kualitas produk yang tinggi, tapi juga komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnis berbasis hutan berkelanjutan ini,” kata Tan.

Sejak meluncurkan Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) pada 2013 silam, APP Sinar Mas menedapkan prinsip keberlanjutan sebagai penggerak utama bisnisnya. Hal ini sejalan dengan SDGs yang diadopsi dari negara-negara dunia demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan. (Tri Wahyuni)

Related posts