Kosgoro 1957 Salurkan Bantuan Pangan Korban Tsunami Selat Sunda

0
BANTUAN KORBAN TSUNAMI - Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 HR Agung Laksono, Jumat (4/1/2019) siang melepas keberangkatan Tim Bantuan Korban Tsunami Selat Sunda di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jl. Hang Lekiu III/1 Kebayoran Baru. Hasil gotong royong para kader dan simpatisan diwujudkan dalam bentuk bahan makanan siap saji. Tim yang langsung dipimpin Isdiyono dan Tengku Nur Hafidz langsung mengawal pengiriman bantuan sebanyak dua unit mobil box ke Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan Lampung, untuk selanjutnya disalurkan ke tempat pengungsian para korban. (suarakarya.co.id/Rizal Cahyono)

JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 HR Agung Laksono, melepas tim penyerahan bantuan kemanusiaan untuk korban tsunami Selat Sunda. Bantuan berupa makanan cepat saji, mie instan, telur, minyak goreng, dan air mineral yang mencapai ratusan karton ini diserahkan ke Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten.

“Kosgoro 1957 sangat peduli pada hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, dan itu sudah dilaksanakan hingga tingkat pengurus di daerah,” kata Agung, saat melakukan pelepasan keberangkatan tim yang membawa bantuan untuk korban tsunami, di Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Dikatakan Agung, peduli terhadap korban bencana juga sudah dilakukan Kosgoro 1957 pada berbagai kejadian bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, (Palu dan Donggala) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurutnya, berdasarkan koordinasi Kosgoro 1957 dan BPBD Banten, saat ini pengungsi membutuhkan makanan cepat saji. “Berdasarkan informasi itu kami kirimkan bahan makananan cepat saji,” ujarnya.

Selain itu kata dia, Pengurus Daerah Kolektif Kosgoro 1957 Banten juga memberikan bantuan kepada para korban berupa obat-obatan dan tenaga sukarelawan, untuk melakukan evakuasi penduduk dan pembersihan puing-puing bangunan sisa terjangan tsunami.

Agung berharap, kedepan antisipasi bencana alam bisa lebih diketahui sejak dini untuk meminimalisasi korban jiwa yang ditimbulkan.

“Selain bisa mengantisipasi terjadinya bencana, jiwa gotong royong dimasyarakat harus ditimbulkan. Karena, jika kita tidak bisa membantu para korban dengan uang, kita bisa menyumbangkan tenaga untuk membantu kesulitan mereka,” kata Agung. (Rizal Cahyono)