JAKARTA (Suara Karya): Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar santunan dan buka puasa DP Kowani bersama yatim dan dhuafa di di Ruang Malahayati, Rumah Perjuangan Kowani, Jakarta, Sabtu (30/3/2024). Kegiatan tersebut sebagai bagian dari amaliyah Ramadan, yang dilakukan oleh organisasi perempuan tertua di Indonesia ini.
Diketahui, kegiatan ini dihadiri Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo dan jajaran pimpinan DPP Kowani. Hadir juga sekitar 100 anak yatim dan dhuafa yang berasal dari 4 titik lokasi di sekitar kantor Kowani yakni wilayah Pegangsaan, Menteng Sukabumi, Kali Pasir dan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Kowani memberikan ratusan anak yatim dan dhuafa berupa paket makanan, uang tunai dan Al Qur’an.
Dikatakan Giwo, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana amaliyah ramadan menyambangi penerima manfaat, tahun ini Kowani mengundang anak-anak yatim dan kurang mampu ke Rumah Perjuangan sambil berbuka puasa bersama.
“Tahun ini kami sengaja mengundang anak-anak untuk datang ke kantor Kowani. Tujuannya mengenalkan kepada anak-anak bahwa ada organisasi Kowani yang salah satu tugasnya adalah melindungi hak anak-anak,” ujar Giwo.
Menurut Giwo, Rumah Perjuangan Kowani harus dikenal oleh anak-anak dan generasi muda. Karena Kowani mengemban amanah sebagai Ibu Bangsa yang salah satu tugasnya adalah mencetak generasi yang beriman, bertaqwa, cerdas, berdaya saing dan sehat jasmani rohani.
Selama ini, anak-anak hanya mengenal Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tetapi bagaimana sejarah ditetapkannya Hari Ibu, hanya sedikit anak yang memahaminya. “Karena itu kami mencoba mengenalkan Kowani, supaya mereka tahu bahwa tanggal 22 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Ibu, sejatinya adalah hari lahirnya Kowani,” kata Giwo.
Lebih lanjut Giwo mengatakan bahwa anak-anak yatim dan dhuafa sebenarnya menjadi tanggung jawab negara. Namun Kowani sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 103 organisasi perempuan dan 97 juta anggota, wajib untuk ambil bagian dalam tanggung jawab pemeliharaan anak-anak yatim dan dhuafa.
“Makanya setiap Ramadan, kami pengurus dan juga anggota Kowani menyisihkan sebagian harta baik dalam bentuk zakat, infak maupun sedekah untuk berbagi bersama anak-anak yatim dan kaum dhuafa,” kata Giwo.
Ia menekankan bahwa dalam kegiatan amaliyah Ramadan, sejatinya tidak hanya melulu penyerahan bantuan maupun kegiatan buka puasa bersama. Di balik kegiatan tersebut, tersirat makna bahwa Kowani ingin memberikan motivasi kepada anak-anak yatim dan anak-anak dhuafa, bahwa mereka memiliki kesempatan dan peluang untuk bisa maju dalam berbagai bidang.
“Ada banyak pihak yang siap membantu, memfasilitasi anak-anak kurang beruntung untuk bisa meraih masa depannya yang lebih gemilang. Tentu Kowani hanya salah satunya. Di luar itu kita kenal Baznas, dan lembaga lainnya,” kata Giwo.
Giwo berharap melalui kegiatan ini mereka bisa tetap bersemangat untuk menjalankan aktivitasnya guna meraih masa depan yang lebih cerah. “Mereka juga harus tetap bersemangat menyongsong masa depan meski dukungan orang tua tentu saja tidak sempurna,” katanya. (Boy)