TOKYO (Suara Karya): Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menerima penghargaan “The Order of Rising Sun, Gold, and Silver Star” dari Pemerintah Jepang. Penghargaan kedua dari Pemerintah Jepang ini atas prestasi Din yang dinilai berhasil meningkatkan saling pengertian masyarakat yang berbeda agama antara Jepang dan Indonesia.
Bintang jasa ini diberikan langsung kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015 oleh Kaisar Akihito di Istana Kekaisaran Tokyo dan telah diumumkan beberapa waktu lalu oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Ini menjadi penghargaan kedua dari Jepang, setelah pada September 2016 menerima “The Japanese Foreign Minister’s Commendation” dari Menteri Luar Negeri Jepang melalui Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, dan ketujuh kali dalam kancah internasional.
“Ini penghargaan internasional yang ketujuh saya tidak lepas dari peran Muhammadiyah di dunia, dan oleh karena itu, penghargaan ini adalah milik semua warga Muhammadiyah,” ungkap Din Syamsuddin dari Tokyo, Jepang melalui rilis yang diterima suarakarya.co.id di Jakarta, Selasa malam (6/11/2018).
Sementara, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Aya Kumakura mengatakan, Din juga dinilai memiliki peran dalam dialog antar agama dan menjalin hubungan antara tokoh agama dan politisi Jepang, sehingga meningkatkan rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan masyarakat Islam Indonesia.
“Bintang Jasa ini diberikan atas peran dan kiprah Din atas dedikasinya dalam mempromosikan interaksi antara pemerintah dan masyarakat Jepang dengan masyarakat Islam,” ungkap Aya Kumakura melalui rilis yang disampaikan Din tersebut.
Terkait penghargaan dari Pemeintah Jepang, Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) ini memiliki riwayat hubungan yang baik dan luas dengan Jepang dilihat dari data yang diperoleh dari sekretariat CDCC. Kontak tersebut terjalin antara lain atas jabatan Din sebagai Presiden-Moderator Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) yang bermarkas di Tokyo sejak 2007.
Sejak itu, Din beberapa kali diundang menjadi pembicara dalam forum-forum akademik di Doshisha University di Kyoto dan Waseda University di Tokyo, rutin menghadiri dan memberikan ceramah pada International Peace Prayer di Sendai Buddhist Temple, Mount Hiei, Kyoto, hingga bekerjasama dengan Association on Communication of Transcultural Studies Foundation (ACT Foundation) dan Japanese Companies yang memiliki afiliasi dengan Partai Demokratik Liberal mengadakan beberapa kali kegiatan sosial di Jepang dan Indonesia sejak 2004.
Penghargaan internasional yang pernah diterima Guru Besar UIN Jakarta ini mrliputi, gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Fatoni Thailand di bidang Studi Islam pada 2007, Bintang Kelas Satu (Al-Wisām li Addarajah al-Ūla) dari Kerajaan Jordania, Lifetime Achievement Award dari World Chinese Economic Summit (2014), Ordine della Stella d’Italia dari Pemerintah Italia (2013), dan Muslim Figure Award dari Pemerintah Penang (2012).
Din Syamsuddin adalah salah seorang dari 10 figur internasional yang menerima award tersebut tahun ini, lainnya berasal dari sejumlah negara, baik Asia dan non Asia.
Setelah dari Istana Kaisar, putera asal Sumbawa ini bertemu Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamzah yang juga berasal dari Sumbawa, serta rombongan yang sedang berkunjung ke Jepang.
“Semoga prestasi ini menjadi dorongan bagi para yunior dan generasi muda Indonesia,” ungkap Fahri. (Indra DH)