Lahirkan Prestasi Petenis Muda, Lewat Piala Davis 2019

0

JAKARTA (Suara Karya): Gagal menghadang Selandia Baru dalam pertandingan Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania, memang cukup menyakitkan bagi tim Davis Indonesia. Namun kekalahan itu masih memberikan angin segar ketika petenis muda Ari Fahresi (17 tahun) mengalahkan tunggal utama tim Kiwi, Ajeet Rai (744) di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/9/2019) dengan angka 6-3 2-6 10-7.

“Kemenangan Ari atas unggulan pertama Selandia masih cukup mengobati kubu tenis Indonesia meski sudah tidak lagi menentukan posisi kekalahan tim Indonesia vs Selandia Baru di Piala Davis 2019,” jelas kapten tak bermain Febi Widhiyanto, kemarin.

Penampilan petenis kelahiran Madura itu memberikan angin segar bagi kubu Indonesia. Bahkan Ari yang masih berusia 17 tahun bisa lebih tertantang lagi menghadapi lawan yang berada diatas rankingnya. “Hal itu.yang memberikan kebanggaan tersendiri, baik bagi kami dari PB Pelti maupun Ari sendiri,” jelas Febi.

Febi mengakui, regu Piala Davis Indonesia tak mampu menghindar dari kekalahan 0-3 setelah duo Susanto, David Agung dan Anthony belum bisa menghadapi ganda kelas dunia milik Selandia Baru, Marcus Daniell/Michael Venus. David dan Anton kalah telak dari spesialis ganda grand slam itu 0-6 3-6.

Menurutnya, dengan kekalahan ini membawa Indonesia harus melakoni babak Play Off Grup II yang dijadwalkan berlangsung Maret 2020. Tim Merah Putih bergabung dengan 11 negara lain yang kalah pada laga Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania (Filipina dan Hongkong), Zona Amerika (El Savador, Paraguay/Meksiko, Guatemala), Zona Eropa/Afrika (Zimbabwe, Bulgaria, Denmark, Maroko, Mesir dan Georgia) serta 12 tim promosi dari Grup III (Kosta Rika, Jamaika, Puerto Riko, Vietnam, Suriah, Sri Lanka, Polandia, Estonia, Yunani, Latvia, Tunisia dan Kenya).

Febi.melanjutkan, dalam babak Play Off Grup II yang mulai tahun depan menggunakan format global tanpa pembagian zona, 12 tim berhak menempati posisi unggulan berdasarkan peringkat negara di Piala Davis menghadapi 12 non-seeeded. Pemenang babak tersebut akan bertahan di Grup II, sementara tim yang kalah bakal terlempar, degradasi ke Grup III sesuai zona wilayahnya.

“Dengan kekalahan lawan Selandia Baru sudah pasti kami terus melakukan evaluasi. Dengan harapan, minimal bertahan di grup II. Karena untuk semua itu tidak mudah dan perlu pembahasan lebih kongkrit,”paparnya seraya Febi mengatakan masih berpeluang dengan mumculnya pemain muda yang.berbakat.

Dia melanjutkan, dalam sejarah partisipasi di ajang Piala Davis, Indonesia pernah bertengger di posisi elite Grup Dunia 1983 dan 1989 meskipun langsung kalah di babak pertama serta masuk play off Grup Dunia 1994. Namun dalam tiga tahun terakhir, tim Merah Putih harus selalu berjibaku dalam babak play off hanya untuk sekadar bertahan di Grup II Zona Asia/Oseania. Semoga dengan munculnya pemain muda kesempatan itu bisa terulang kembali. (Warso)

Hasil Piala Davis 2019 Grup II Zona Asia/Oseania Indonesia vs Selandia Baru:

Muhammad Rifqi Fitriadi v Ajeet Rai 6-7(7) 3-6 David Agung Susanto v Rhett Purcell 6-3 4-6 0-6

David Agung Susanto/Anthony Susanto v Marcus Daniell/Michael Venus 0-6 2-6, Ari Fahresi v Ajeet Rai 6-3 2-6 10-7Muhammad Rifqi Fitriadi v Rhett Purcell tidak dimainkan.