Laksanakan P2M, Prodi Penmas FIP UNJ Kembangkan Desa Wisata di Sirnajaya

0

JAKARTA (Suara Karya): Program Studi (Prodi) Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengembangkan desa wisata di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat (P2M) Tahun Anggaran 2022. Program rutin oleh dosen Penmas itu bagian dari kewajiban tridharma perguruan tinggi.

Dosen yang juga anggota Tim Penjamin Mutu Prodi Penmas FIP UNJ, Dr Puji Hadiyanti M.Si menyebut ada 17 dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiwaan HIMA Penmas terlibat dalam kegiatan tersebut.

Ke-17 dosen itu, antara lain Prof Anan Sutisna M.Pd, Dr Henny Herawati M.Pd, Dr Elsa, Adi Irvansyah M.Pd, Jaenal Mutakim MPd, dan Intan Nuraini M.Pd.

Selain masih ada 50 orang lainnya dari berbagai unsur, seperti pemuda, remaja, pelaku usaha, tokoh masyarakat, pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sinar Makmur, dan perwakilan pemerintah Desa Sirnajaya.

Kegiatan Pengabdian oleh dosen Penmas dilaksanakan pada 12-14 Juli 2022 yang diawali dengan keguatan identifikasi melalui diskusi terfokus (FGD). Dari kegiatan itu terungkap berbagai potensi, masalah dan kebutuhan dalam pengembangan desa wisata.

Dipilihnya Desa Sirnajaya karena memiliki potensi alam yang luar biasa bagus untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Pemandangan yang asri, cuaca yang sejuk, dan lahan pertanian yang subur menjadi daya tarik tersendiri.

Situ Rawagede yang ada di Desa Sirnajaya juga berdaya pikat tersendiri bagi wisatawan karena selain memiliki pemandangan alam yang indah bisa digunakan untuk kegiatan berkemah. Beberapa air terjun mempercantik suasana wilayah tersebut.

“Perlu pembenahan karena jalan menuju ke lokasi itu cukup menantang. Dalam perjalanan ditemykan beberapa tanjakan yang tajam, berbelok dan sempit. Sehingga dibutuhkan keahlian yang mumpuni bagi pengendara mobil.

Sekretasi Desa, Mulyani yang terlibat dalam acara itu menyampaikan, pihaknya sudah melakukan beragam perbaikan dan pelebaran jalan, dengan memanfaatkan program SAMISADE (Satu Miliar Satu Desa).

Selain infrastruktur, masalah lainnya adalah sulitnya sinyal seluler, sampah yang berserakan dari para pengunjung dan kejadian pungli oleh oknum penjaga tiket.

Pernyataan itu dibenarkan Ketua Bumdes Sinar Makmur yang juga pengelola Situ Rawagede, Agus. Kondisi itu terjadi karena masalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Warga setempat memanfaatkan kondisi itu untuk kepentingan sesaat.

“Perlu pembinaan bagi warga di sekitar desa wisata agar mereka bisa lebih siap dalam pengembangannya. Agar tindakan mereka tidak menurunkan minat masyarakat berkunjung ke Desa Sirnajaya,” tuturnya.

Pada pelaksanaan P2M, dosen dan mahasiswa melatih masyarakat seputar penguatan dan motivasi berwirausaha sesuai dengan potensi lokal desa. Selain pengembangan produk yang dapat dijadikan oleh-oleh lewat pengemasan produk yang cantik dan pemasaran secara digital.

“Kami juga mengajarkan masyarakat tentang mitigasi bencana, pertolongan pertama dan evakuasi jika hal buruk terjadi di desanya,” tutur Puji.

Kepala Prodi S2 Pendidikan Masyarakat UNJ, Karta Sasmita PhD pada sesi penutupan kegiatan menyatakan, UNJ siap terlibat lebih jauh dalam pengembangan desa wisata bersama masyarakat

“Kami akan melakukan pendampingan dan mengintegrasikan kegiatan P2M ini dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga mahasiswa akan diturunkan pula untuk belajar bersama masyarakat,” ucapnya.

Meski anggarannya terbatas, Karta menambahkan, pihaknya akan melanjutkan kegiatan karena hal itu menjadi kepentingan masyarakat dan menjadi salah satu objek yang dapat membentuk kompetensi mahasiswa sebagai pendidik dan fasilitator, sebagai tercantum dalam profil lulusan perguruan tinggi. (Tri Wahyuni)