Suara Karya

Lampaui Target, Pendaftar Program PembaTIK 2021 Capai 80 Ribu Guru

JAKARTA (Suara Karya): Sejak diluncurkan 15 April lalu, Program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) 2021 berhasil menarik minat 80 ribu guru untuk mendaftarkan diri. Jumlah itu bahkan melampaui target yang ditetapkan sebanyak 75 ribu guru.

“Animo dari para pendidikan ini luar biasa, karena dalam 10 hari saja, target peserta PembaTIK sudah terlampaui,” kata Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Muhammad Hasan Chabibie, di Jakarta, Minggu (25/4/2021).

Hasan Chabibie mengapresiasi para pihak yang mampu menarik minat para guru ikut PembaTIK. Apresiasi itu untuk satuan kerja internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kepala daerah, dinas pendidikan provinsi maupun kota/kabupaten, Duta Rumah Belajar serta sahabat Rumah Belajar di Indonesia.

Hasan Chabibie berharap, para peserta setelah mendaftar dapat mengikuti tahapan demi tahapan yang sudah dijadwalkan. Sehingga apa yang diajarkan selama pelatihan bisa diterapkan sebagai pembelajaran berbasis TIK.

Hasan mengutip data panitia hingga Sabtu (21/4/21) jumlah pendaftar sudah berjumlah 80.000 guru. Provinsi Jawa Timur tertinggi sebanyak 14.309 guru, Jawa Barat (12.024), DKI Jakarta (9.512) dan Jawa Tengah (9.228) guru. Selain itu, ada 141 guru berasal dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).

Peserta yang mendaftar Program PembaTIK 2021 terdiri dari guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua jenjang, guru tetap yayasan, guru honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenjang yang telah mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas)

“Hasil itu juga memberi rasa optimisme bahwa guru di seluruh Indonesia memiliki motivasi yang sama dengan kebijakan Kemdikbud seperti yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim saat peluncuran PembaTIK beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Ditambahkan, guru dapat mensinergikan seluruh kebijakan Kemdikbud yaitu Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan juga bantuan kuota data internet dalam PembaTIK. Bantuan kuota data internet dari pemerintah membantu guru dapat mengakses, membuat hingga mendistribusikan beragam konten pembelajaran hasil mengikuti PembaTIK ke media sosial.

“Selain itu hasilnya juga bisa digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Siharapkan upaya itu dapat meningkatkan kemampuan literasi digital pada guru dan siswa,” ujarnya.

Setelah kuota peserta pada gelombang pertama terpenuhi, pendaftaran PembaTIK 2021 akan dibuka tahap kedua. “Semoga ikhtiar ini bisa menjaga nyala api belajar peserta didik. Selain terwujudnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru di Indonesia,” ucap Hasan. (Tri Wahyuni)

Related posts