Suara Karya

Lentera Tenaga Surya, Inovasi UPER Bantu Petani Jaga Panen!

JAKARTA (Suara Karya): Universitas Pertamina (UPER) mengembangkan lentera tenaga surya bernama SoLite, yang tak hanya membuat desa menjadi terang benderang, tetapi juga membantu petani dalam menjaga panen.

Dosen Prodi Teknik Perminyakan UPER, Ludovika Jannoke dalam sebuah kesempatan, di Jakarta, Jumat (3/2/23) menjelaskan, SoLite bisa menjadi alternatif bagi lebih desa di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk bisa menikmati listrik.

“Data PLN 2022 menunjukkan ada 4.400 desa di wilayah 3T yang belum teraliri listrik. Karena akses ke daerah tersebut sangat sulit. Sementara pembangunan infrastruktur kelistrikan butuh investasi yang sangat besar,” tuturnya.

“Penerangan dibutuhkan petani di desa-desa. Petani dapat memanfaatkan penerangan sebagai salah satu teknologi perangkap hama,” ujar Ludovika.

SoLite telah diujicoba di Desa Lirung Ubing, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim). Inovasi itu berhasil membantu petani dalam menjaga panen terhindar dari hama.

“Berkat SoLite, Desa Lirung Ubing kini jadi terang benderang. Petani juga bisa memeriksa lahannya secara berkala di malam hari,” ucapnya.

Lentera yang menggunakan energi baru terbarukan itu mampu menghasilkan pencahayaan hingga 12 jam, tergantung tingkat kecerahan lampu yang digunakan. SoLite juga dilengkapi mode lampu SOS yang bisa digunakan warga dalam keadaan darurat.

Ludovika menjelaskan, dipilihnya Desa Lirung Ubing karena desa itu belum dialiri listrik PLN. Untuk mencukupi kebutuhan listrik, masyarakat desa bergantung pada generator berbahan bakar minyak.

“Dengan kondisi listrik yang hanya mengalir 12 jam sehari, warga Desa Lirung Ubing tidak bisa beraktivitas luar rumah pada malam hari,” katanya.

Jika sedang musim hama, lanjut Ludovika, para petani tidak bisa memeriksa lahannya secara berkala di malam hari. Akibatnya, panen mereka berpotensi gagal.

SoLite dibuat menggunakan toples kaca yang terdiri dari tiga elemen, yakni panel surya, lampu LED, dan baterai. Pada bagian tutup toples dimodifikasi untuk memasang mini solar panel module guna pengisian baterai. Kemudian di bagian bawah tutup dipasang sistem kelistrikan, baterai dan lampu LED.

SoLite memiliki spesifikasi baterai Lithium-ion 3.7V 1200mAh yang bisa menyimpan daya 4.4W. Lentera itu memiliki waktu pengisian baterai selama 18 jam, dengan cara menjemur tutup toples yang terdapat solar panel module di bawah sinar matahari.

SoLite telah dimanfaatkan pada 40 titik penerangan di fasilitas umum warga Desa Lirung Ubing. Dengan SoLite, diharapkan masyarakat bisa lebih hemat karena listrik dari genset bisa digunakan untuk keperluan lain seperti menonton televisi, mengisi daya smartphone dan sebagainya. (Tri Wahyuni)

Related posts