
JAKARTA (Suara Karya): Universitas Pertamina mengembangkan aplikasi ‘Ceria’ atau Cerita bersama Ibu dan Ayah, yang memungkinkan orangtua melakukan evaluasi atas capaian belajar anak. Selain juga berkomunikasi secara daring dengan sekolah.
“Aplikasi Ceria ini diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pembelajaran daring, karena ada keterlibatan aktif orangtua didalamnya,” kata dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina, yang juga Ketua Proyek Aplikasi Ceria, Meredita Susanty dalam keterangan pers, Minggu (25/7/21).
Meredita menuturkan, aplikasi Ceria dibuat atas keprihatinannya melihat hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020 yang menyebutkan, ada lebih dari 1.700 aduan terkait kurang efektifnya sistem pembelajaran daring di Indonesia.
“Kurang efektifnya sistem pembelajaran daring di Indonesia, akibat minimnya keterlibatan orangtua. Karena aplikasi itu, pihak sekolah kini dapat berkomunikasi tentang tugas, tak hanya ke siswa tetapi juga keorang tua,” tuturnya.
Fitur notifikasi dan pengingat tenggat waktu dalam aplikasi, menurut Meredita, dapat membantu para siswa dan orangtua meraih capaian belajar yang optimal. Selain itu, laporan evaluasi capaian siswa juga akan dikirim kepada orangtua melalui aplikasi ini.
Dalam pengembangan aplikasi, Meredita dan tim melibatkan peran mahasiswa program studi Ilmu Komputer UP. Sundari Oktamiyunda, salah satu mahasiswa, mengungkapkan ketertarikanya dalam proyek pengembangan aplikasi Ceria.
“Tantangan pembelajaran daring adalah kesulitan orangtua dalam melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Karena keterbatasan mereka berkomunikasi dengan sekolah,” ujar Sundari.
Lewat aplikasi itu, lanjut Sundari, orangtua dapat berinteraksi secara personal dengan guru kelas atau mata pelajaran terkait. Selain itu, riwayat percakapan juga dapat terekam di aplikasi, sehingga kemajuan anak dapat termonitor setiap hari.
Dalam peluncuran aplikasi tersebut pekan lalu, Meredita menambahkan, digelar pula webinar bertajuk ‘Are You Ready to Build Your Startup’ dengan narasumber CEO dan Founder startup Sejuta Cita, Andika Sudarman. Ia mengatakan, pengembangan aplikasi startup menjadi penting untuk mengedepankan asas kebermanfaatan untuk masyarakat.
“Aplikasi Ceria akan membantu orangtua di masa pandemi saat ini. Tren pembelajaran daring diprediksi akan terus belanjut hingga beberapa tahun ke depan. Aplikasi tersebutbdapat menjadi pionir lahirnya aplikasi edukasi lainnya, yang akan memberi manfaat bagi lingkungan,” ujarnya.
Sebagai informasi, aplikasi Ceria bukanlah inovasi pertama yang dikembangkan Universitas Pertamina. Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan stimulus bisnis untuk membangun iklim kewirausahaan dituangkan dalam beragam program. Salah satunya adalah aplikasi Spinter untuk trauma healing bagi penyintas (survivor) perundungan.
Sejak 2020, UP secara rutin melakukan kompetisi bisnis bagi mahasiswa untuk melahirkan bisnis rintisan, termasuk startup. Saat ini, setidaknya 32 rintisan bisnis mahasiswa mendapat pembinaan dan pendanaan dari UP. Tiga diantaranya, bahkan sapat pembinaan dan pendanaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga lewat kegiatan Kewirausahaan Pemuda. (Tri Wahyuni)