
JAKARTA (Suara Karya): Kelompok usaha Lippo kembali memberi beasiswa yang disalurkan melalui 10 perguruan tinggi negeri (PTN). Pemberian Bantuan bagi Mahasiswa Berprestasi Lippo (BMPL) itu disaksikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
“Kalau saja ada 500 pengusaha Indonesia memiliki program semacam BMPL ini, maka angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi kita akan meningkat,” kata Nasir usai menerima BMPL secara simbolik dari pendiri kelompok usaha Lippo, Mochtar Riady, di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Menristekdikti memberi apresiasi kepada Lippo yang selama ini konsisten dalam membantu dunia pendidikan di Indonesia lewat program beasiswa dan riset. Hal itu merupakan wujud dari semangat gotong royong yang menjadi bagian dari budaya Indonesia.
“Kami harap program semacam ini bisa diikuti dunia usaha lainnya. Saling gotong royong dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya menegaskan.
Hal senada disampaikan pendiri kelompok usaha Lippo, Mochtar Riady. Katanya, bantuan dana pendidikan merupakan wujud komitmen Lippo terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan memberi kontribusi secara signifikan.
“Tantangan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan memerlukan anak muda yang penuh komitmen dan kompetensi. Upaya itu bisa dicapai lewat pendidikan tinggi,” ujarnya.
Ketua Penyelenggara Program BMPL, Theo L Sambuaga menambahkan, dana BMPL diberikan Rp1,5 miliar untuk 10 PTN. Masing-masing PTN mendapat dana Rp150 juta. “Kami harap dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk mahasiswa pintar dari keluarga kurang mampu secara optimal,” ujarnya.
Sepuluh PTN penerima BMBL 2018 yaitu Universitas Samudra, Kota Langsa Aceh, Politeknik Negeri Indramayu, Jawa Barat,
Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah, Politeknik Negeri Madura Sampang, Jawa Timur, Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Selain itu, lanjut Theo, PPNP Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Politeknik Negeri Bali, Denpasar Bali, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, NTT, Politeknik Perikanan Negeri Tual, Maluku dan ISBI Tanah Papua, Jayapura, Papua.
“Kami tak menerapkan kriteria khusus mahasiswa penerima BMBL. Proses pemilihannya diserahkan ke kampus,” kata Theo seraya menyebut ada 80 PTN penerima BMPL sejak program tersebut diluncurkan.
Ditambahkan, program corporate social responsibility (CSR) Lippo dilaksanakan dalam berbagai bidang kehidupan dan berlangsung secara berkesinambungan. Program diimplementasikan secara rutin melalui aktivitas yang terkait dengan unit usaha dalam Kelompok Usaha Lippo. (Tri Wahyuni)