PALEMBANG (Suara Karya): Lonjakan penumpang kereta “Light Rail Transit” (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, terjadi pada akhir pekan karena warga setempat kemungkinan masih menjadikan angkutan ini sebagai sarana berwisata.
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III Palembang Aida Suryani di Palembang, Jumat (23/11/2018), mengatakan, lonjakan mencapai dua kali lipat dari hari biasa.
“Pada Sabtu-Minggu bisa mencapai 8.000-9.000 orang, sehingga jumlah penumpang per bulan mencapai 698.446 penumpang,” kata dia.
Ia mengatakan, KAI terus menyosialisasikan penggunaan angkutan massal ini kepada masyarakat karena ramah lingkungan dan sekaligus untuk mengurangi kemacetan dalam kota.
Salah satu upaya untuk mendongrak jumlah penumpang, PT KAI juga gencar menyosialisasikan penggunaan kartu uang elektronik pengganti tiket.
“Mulai 1 Desember 2018 tidak ada lagi penjualan tiket kertas, seluruh pengguna LRT wajib menggunakan kartu uang elektronik untuk lebih memudahkan masyarakat menggunakan jasa angkutan umum itu,” kata dia.
Dengan gencar sosilisasi penggunaan kartu tiket LRT itu, diharapkan masyarakat mulai mempersiapkan kartu uang elektronik, sehingga pada saat penerapannya semua pelanggan sudah memiliki kartu sebagai tiket masuk kereta.
Untuk memperoleh kartu uang elektronik tiket pelayanan LRT Palembang, masyarakat sekarang ini sudah bisa membelinya di sejumlah bank yang bekerja sama dengan PT KAI.
Sementara ini ada lima bank yang bekerja sama menyediakan kartu tiket LRT yakni Bank SumselBabel (BSB), BNI, BCA, BRI, dan Bank Mandiri.
Ia mengatakan, hingga saat ini sudah ada 7 trainset kereta beroperasi sejak Juli 2018. Satu unit trainset yang terakhir dijadwalkan tiba pada akhir November 2018.
“Minggu (18/11) sudah dikirim satu trainset ke Palembang dari Madiun melalui kapal, kemungkinan akhir November 2018, kata dia.
Selain fasilitas kereta, pengerjaan proyek stasiun dan jalur LRT juga ditargetkan selesai di akhir tahun ini. Selanjutnya kereta akan beroperasi penuh pada awal 2019 dengan 8 trainset atau total 24 gerbong kereta. (Indrajaya Putra)