Suara Karya

LPEI Bersinergi dengan Pemkab Klungkung Kembangkan Desa Devisa

KLUNGKUNG, BALI (Suara Karya): Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, untuk bersama-sama mendampingi dan melatih pengusaha sektor IKM, Koperasi dan UMKM agar mampu menembus pasar global. Kerjasama ini wujud komitmen LPEI untuk mendukung pengembangan ekonomi di daerah, yang berorientasi ekspor sebagai upaya mewujudkan desa devisa.

Direktur Eksekutif LPEI, Daniel James Rompas mengatakan, saat ini kondisi IKM, Koperasi dan UMKM di Indonesia masih memerlukan pengembangan kapasitas kelembagaan maupun produktivitas usaha. Sejumlah kendala yang dihadapi seperti terbatasnya akses informasi, teknologi, pasar serta permodalan.

“Melihat kendala tersebut, LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI berupaya mengambil langkah-langkah melalui program pendampingan khusus kepada IKM, Koperasi dan UMKM yang berorientasi ekspor di wilayah Kabupaten Klungkung, Bali, agar dapat memberikan kontribusi pada peningkatan produktivitas untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” kata D. James Rompas pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara LPEI dengan DJKN Bali Nusa Tenggara dan Pemkab Klungkung, tentang Pengembangan IKM, Koperasi dan UMKM melalui Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Pengembangan Desa Devisa, Kamis (3/8/2020).

Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengusaha IKM, dan UKM di Bali, LPEI memberikan pelatihan calon eksportir (CPNE) kepada 3 (tiga) IKM dan UMKM yang memproduksi barang-barang kerajinan kearifan lokal berkualitas ekspor serta program pengembangan Desa Devisa kepada 1 (satu) Koperasi yang memproduksi garam non-yodium yang juga memiliki kualitas ekspor sangat baik.

Diharapkan, melalui program pengembangan ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha, masyarakat dan juga pemerintah Kabupaten Klungkung. Ditegaskan kembali, sektor IKM, Koperasi dan UMKM yang telah meningkat kapasitasnya secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan ekspor nasional yang selama ini menjadi fokus pemerintah Indonesia.

Kabupaten Klungkung sendiri saat ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 2010 – 2025 sesuai dengan PP No. 50 tahun 2011 dan Kawasan Prioritas Perdesaan Nasional (KPPN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional 2020-2024. Kabupaten Klungkung juga memiliki visi untuk meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian daerah.

Kerja sama 3 pihak antara Pemkab Klungkung – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan – LPEI diharapkan UKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi utama selain dari sektor pariwisata di Kabupaten Klungkung, dimana pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali mayoritas ditopang oleh sekot pariwisata yang dalam masa pandemik Covid – 19, Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali mengalami kontraksi hingga -1.14% (yoy) TW I 2020.

“Dengan dukungan pelatihan dari LPEI diharapkan pelaku UMKM tersebut dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga juga akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Klungkung dalam peningkatan ekspor dan penyerapan tenaga kerja,” ucap D.James Rompas.

Adapun Desa Devisa merupakan sebuah program inisiasi LPEI yang bertujuan untuk mengembangkan komunitas atau klaster tertentu yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi secara berkelanjutan. Harapannya desa tersebut dapat ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor global, baik secara langsung maupun tidak langsung.

LPEI berharap program ini nantinya secara nyata mampu berkontribusi terhadap Devisa Indonesia dan dapat diimplementasikan di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditopang oleh pengembangan produk unggulan daerah yang kedepannya dapat meningkatkan ekspor nasional. (Indra)

Related posts