Mahasiswa Unpam Kenalkan e-Commerce bagi UMKM di Desa Suradita

0

JAKARTA (Suara Karya): Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Program Studi Akuntansi angkatan 2018 menggelar pelatihan usaha dan pemasaran e-commerce bagi ibu rumah tangga di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (14/11/21).

“Kami ingin ibu rumah tangga di Desa Suradita bisa mengembangkan usaha kecil untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Ketua PMKM Unpam, Rendi Guntoro secara daring, Selasa (16/11/21).

Dalam kesempatan itu, Rendi didampingi anggota kelompoknya, antara lain Fajar Darmawan Prastyo, Sivi Azizah dan Siti Afifah Rizki Utami. Hadir dalam kegiatan bertajuk Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM)’ itu dosen Program Sarjana Prodi Akuntansi, Anis Syamsu Rizal.

Rendi menjelaskan, pilihan usaha yang ditawarkan kepada komunita Senja Kertadita, antara lain variasi sambal siap saji dari berbagai daerah. Alasannya, karena bahan baku sambal nusantara tersebut melimpah di pasar tradisional.

“Sambal juga bagian dari budaya makan di Indonesia. Tak lengkap rasanya, jika makan tanpa sambal. Karena itu, sambal akan menarik minat pembeli, terutama individu di perkotaan yang ingin praktis, karena tidak perlu mengulek lagi,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Rendi, produksi sambal siap saji menjadi salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan para ibu rumah tangga di Desa Suradita, Kabupaten Tangerang. Pelatihan tersebut termasuk membuat kemasan dan logo yang menarik untuk dibeli.

“Kalo urusan masakan, kami serahkan ke para ibu untuk membuat varian sambalnya. Tugas kami membuat desain kemasan dan pemasaran lewat e-commerce,” tuturnya.

Penjualan secara online, dinilai Rendi, cukup efektif dan efisien di masa pandemi, dimana gerak manusia dibatasi. Selain itu, penjualan secara online juga menjangkau wilayah lebih luas.

“Sekarang kan eranya digital. Penjualan bisa lebih luas, jika menggunakan teknologi. Tak hanya konsumen di Indonesia, tetapi juga di dunia,” ujarnya.

Pemasaran e-commerce harus diperkenalkan pengusaha kelompok UMKM agar produknya bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, penjualan online tidak membutuhkan sediaan banyak produk, sehingga tidak dibutuhkan modal yang besar.

“Kami ajarkan untuk tidak membuat produk dalam jumlah banyak, karena butuh modal besar. Produk lebih baik dibuat setiap hari, sehingga barang sampai ke konsumen masih dalam keadaan fresh,” ucapnya.

Ditambahkan, pihaknya juga melakukan bimbingan, setelah pelatihan selesai. Agar para ibu yang tergabung dalam UMKM tersebut dapat melakukan pekerjaannya secara optimal. “Pembimbingan setelah pelatihan menjadi penting, agar ilmu yang kita berita diterapkan secara benar dan maksimal,” kata Rendi menandaskan. (Tri Wahyuni)