
JAKARTA (Suara Karya): Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER), Bayu Poetra Ramadhan berhasil membawa nama Indonesia di ajang internasional Sony Asia Pacific ‘World of Film’ Filmmaker Audition.
Dari ribuan pendaftar di regional Asia Pasifik, Bayu menjadi satu-satunya pemenang. Berkat prestasinya itu, mendapat pendanaan sebesar 10.000 dollar Amerika.
Selain juga bantuan pinjaman peralatan seperti kamera, lensa, perekam suara, dan pencahayaan dari Sony Worldwide untuk memproduksi film Dante.
Bayu saat di temui di kampus UPER, Jumat (17/3/23) menjelaskan, setiap partisipan dalam kompetisi diminta untuk membuat konsep film yang terdiri dari storyboard, sinopsis, camera shot and movement, deskripsi adegan, beserta karakternya.
“Saya membuat skenario film berjudul ‘Dante’, yang mengisahkan seorang anak laki-laki yang menyaksikan kilas balik kenangan perjalanan hidupnya sesaat sebelum meninggal,” katanya.
Bayu juga mendapat tawaran kontrak untuk menggarap beberapa supporting movies dari Sony Worldwide. Hal itu disampaikan langsung Presiden Direktur Sony Indonesia, Koji Sekiguchi, .
“Film Dante ditargetkan tayang di seluruh dunia pada Juli 2023. Tahap persiapan seperti penulisan naskah, survey lokasi, dan persiapan alat telah dilakukan,” ujarnya.
Bayu mengakui, mencari pemeran dengan micro gesture yang sesuai skenario cukup menantang. Hingga kini belum bisa dipastikan siapa aktor dan aktris yang akan memerankan film ini tersebut.
Bayu mengatakan, hobinya di bidang sinematografi dilakukan sejak 2017. Ia telah memiliki berbagai karya seperti film pendek, company profile, kampanye, dan iklan bersama dengan klien ternama seperti Garuda Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PT Pertamina RU IV, Samsung dan Bank BTN.
Bayu menambahkan, hobinya tersebut mendapat dukungan dari kampus. UPER mewadahi berbagai organisasi kemahasiswaan, yaitu 15 Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan 28 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari berbagai rumpun kegiatan akademik dan non-akademik.
Keberhasilan Bayu Poetra Ramadhan selaras dengan pernyataan produser film kawakan Indonesia, Joko Anwar. Dalam kesempatan terpisah, Joko pernah menyebutkan, sineas muda Indonesia perlu meningkatkan kualitas, untuk menjaga pertumbuhan industri film di Tanah Air.
“Salah satu tantangan dari industri layar lebar adalah banyak SDM yang terlibat, tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Untuk itu pentingnya dibuat kompetisi film untuk mengasah pengetahuan dan pengalaman sineas,” ujar Joko menandaskan. (Tri Wahyuni)