Makin Interaktif, Rumah Belajar Kini Punya Fitur Baru Edugame

0
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbud, Hasan Chabibie. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Platform pembelajaran digital ‘Rumah Belajar’ yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kini miliki fitur baru bernama Edugame. Fitur mengajak siswa memahami konsep dasar materi pembelajaran lewat permainan interaktif.

“Berbagai inovasi dilakukan agar pendidik dan peserta didik punya platform belajar andalan di masa pandemi corona virus disease (covid-19) saat ini. Dan yang terpenting, akses ke Rumah Belajar itu gratis,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbud, Hasan Chabibie dalam peluncuran Edugame dan seminar virtual yang digelar serentak di 34 provinsi, Rabu (15/7/20).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Rumah Belajar. Sepanjang perjalanannya, Rumah Belajar yang diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2009-2014, Mohammad Nuh, telah bertransformasi 6 kali, baik dari tampilan, layanan dan fitur.

“Rumah Belajar telah diakses siswa dan guru hingga lebih dari 157 juta kali,” ucapnya.

Ditambahkan, Rumah Belajar yang awalnya sebatas aplikasi digital untuk rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bank soal pengayaan, kini telah berkembang menjadi sumber belajar yang berisi konten belajar interaktif baik berbasis video, audio dan multimedia.

“Rumah Belajar saat ini memiliki Kelas Maya sebagai sistem manajemen pembelajaran, Laboratorium Maya untuk simulasi percobaan sains digital, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Selain fitur pembelajaran untuk siswa, Rumah Belajar juga memiliki fitur Sistem Informasi Manajemen Pelatihan TIK (SimpaTIK) yang menyediakan informasi kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran dengan target guru, baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun Non-PNS.

Masifnya pemanfaatan Rumah Belajar, menurut Hasan, tidak terlepas dari peran Duta Rumah Belajar yang ada di masing-masing provinsi. Saat ini Kemendikbud memiliki 102 Duta Rumah Belajar tersebar di berbagai kota dan kabupaten dari Aceh hingga Papua.

Duta Rumah Belajar adalah guru-guru terpilih melalui proses seleksi program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Duta Rumah Belajar menjadi agen untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Mereka menjadi penggerak dan inspirasi guru lainnya untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

“Para guru ini menjadi contoh penerapan belajar jarak jauh di era pandemi. Selain menyosialiasikan program Kemdikbud terkait Belajar dari Rumah, Duta Rumah Belajar juga menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk pembelajaran jarak jauh,” katanya.

Ditambahkan, Rumah Belajar menyediakan kelas-kelas terbuka baik secara langsung maupun tidak. Secara langsung dilaksanakan pada program Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar dan secara tidak langsung melalui Kelas Maya Terbuka.

Guna memeriahkan peringatan HUT ke-9 Rumah Belajar, para guru kreatif berinisiatif melakukan diseminasi secara daring di provinsi masing-masing, melalui seminar virtual yang digelar secara serentak di 34 provinsi. Acara tersebut mengundang pejabat daerah masing-masing untuk memberi dukungan penuh pada Rumah Belajar.

“Kami berharap Rumah Belajar jadi bagian yang tak terpisahkan dari perbaikan berkelanjutan dalam dunia pendidikan di Indonesia,” kata Hasan menandaskan. (Tri Wahyuni)