Masa Corona, Pertiwi Indonesia Dukung Semangat Atlet  Tetap Berprestasi

0

JAKARTA (Suara Karya) : Masa pandemi Covid-19 membuat dunia olah raga terdampak sangat besar. Agenda pertandingan seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games yang rencananya berlangsung tahun ini, diundur jadi tahun depan. Akibatnya kondisi ekonomi para atlet dan pelatih pun mengalami penurunan yang sangat signifikan.

“Kita tahu bahwa para atlet sangat berjasa sehingga Bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya berkibar dan dikumandangkan di berbagai penjuru dunia. Rasa terima kasih dan apresiasi Pertiwi Indonesia kami wujudkan dalam bentuk sumbangan sembako ini kepada para olahragawan yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19,” kata Shinta Omar, Ketua Harian Pertiwi Indonesia di Gelanggang Olah Raga Bulungan, Sabtu, 4 Juli 2020.

Menurutnya Pertiwi berusaha membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada. Dia menjelaskan, organisasi yang sangat peduli pada perempuan tersebut mendapat kepercayaan dari berbagai perkumpulan, asosiasi, korporasi dan individu untuk menyalurkan sumbangan kepada masyarakat. Yang disalurkan kepada para atlet merupakan donasi dari Relawan Anak Bangsa (RAB).

Selain 15.000 paket sembako, Pertiwi juga sudah membagikan alat perlindungan diri (APD) bagi para tenaga kesehatan di lebih dari 80 rumah sakit dan puskesmas. Sebelumnya sumbangan disalurkan untuk para seniman yang juga terpuruk akibat berbagai acara yang sudah dirancang terpaksa dibatalkan.

“Pertiwi memang berupaya mendukung program pemerintah dalam mengatasi pandemi di bidang Sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Karenanya bantuan akan tetap kami usahakan sampai pandemi ini berakhir.” Ujarnya seraya menjelaskan bahwa Pertiwi adalah organisasi yang menaruh perhatian sangat tinggi pada kondisi sosial, ekonomi, kesehatan, dan perlindungan hukum para perempuan Indonesia, termasuk keluarga mereka.

Atlet Dan Pandemi

Bantuan kepada para atlet dan mantan atlet peraih medali di tingkat nasional dan internasional, pelatih dan wasit tersebut diterima secara simbolis oleh Ida Ambar (basket), Starlet (atletik),  Ellyas Pical (tinju), Simson Rumahpasal (sepakbola), Roy Bayumi (basket), Nurfitriyana Saiman (panahan), Olce Rumaropen (voli), Baharuddin Aliyo (ski air), Martha Kase (atletik) dan Syahbudin (pencak silat).

Nurfitriyana Saiman, atlet yang sekarang menjadi pelatih nasional panahan menyatakan perasaannya soal bantuan yang mereka terima.”Saya pribadi dan teman-teman panahan surprise dan bangga atas perhatian yg diberikan pada kami dan teman-teman dari cabor lain.”

Menurutnya dalam situasi dan kondisi saat ini, bantuan yang diberikan jadi sangat bermakna. Selain karena merupakan wujud dukungan yang membuat para atlet tetap semangat, juga membuat mereka terpacu untuk melakukan yang terbaik menjelang evènt-event yang akan berlangsung di waktu mendatang.

Sementara itu mantan atlet basket yang sekarang menjadi pelatih di DKI, Ida Ambar, menceritakan perubahan tata laksana latihan karena situasi pandemi. Para atlet yang biasanya berlatih bersama, terpaksa melakukannya di rumah masing-masing dengan cara on line.

Baru beberapa hari terakhir Ida melakukan latihan di lapangan basket, itu pun dengan membatasi jumlah atlet yang terlibat. “Kami harus berlatih dengan menggunakan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Dan peserta pun hanya yang tinggal di kawasan yang sama sehingga kondisi kesehatannya terdeteksi baik,” ujar Ida.

Diakuinya dampak ekonomi dirasakan berat oleh para atlet, pelatih atau wasit terutama yang sudah berkeluarga.  Hal ini disebabkan karena diundurnya event-event olah raga dan dibatasinya jumlah orang dalam satu kerumunan, sehingga latihan pun dilakukan secara jarak jauh. “Kami benar-benar berdoa agar pandemi ini segera berlalu,” pungkasnya. (Warso)