Masuk Tahun Ajaran Baru, Guru Diimbau Terapkan Asesmen Diagnostik

0

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mendorong satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, untuk mengejar ketertinggalan siswa selama pandemi covid-19.

Hal itu dikemukakan Direktur Sekolah Dasar (SD), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Muhammad Hasbi dalam siaran pers, Jumat (15/7/22).

Ia mengimbau para guru untuk melakukan asesmen diagnostik guna mengenali kemampuan setiap siswa. Karena selama pandemi covid-19, peserta didik belajar dalam suasana yanh berbeda-beda sehingga level kemampuannya pun beragam.

“Guru perlu melakukan asesmen diagnostik kepada semua peserta didik. Jadi, saat PTM, guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis kemampuan murid,” kata Hasbi dalam acara bertajuk Silaturahmi Merdeka Belajar dengan tema ‘Pulihkan Pendidikan Melalui PTM.

Dijelaskan, asesmen diagnostik adalah penilaian yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan siswa. Sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai kompetensi dan kondisi siswa.

Penerapan asesmen diagnostik itu sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang dikembangkan Kemdikbudristek. “Kurikulum Merdeka memiliki sejarah panjang. Di awal pandemi Kemdikbudristek melakukan penyesuaian terhadap Kurikulum 2013, yang kemudian melahirkan Kurikulum Darurat,” ujarnya.

Pandemi covid-19 yang membatasi aktivitas manusia berdampak terhadap semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Hal itu menimbulkan ‘learning loss’ atau kehilangan pembelajaran, yang memicu terjadinya penurunan capaian belajar.

“Dari penelitian yang dilakukan Kemdikbudristek, Kurikulum Darurat mampu mengatasi kehilangan pembelajaran yang terjadi di satuan pendidikan,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Hasbi, kurikulum sempurnakan menjadi Kurikulum Merdeka, yang diharapkan menjadi amunisi bagi pemerintah untuk melakukan pemulihan pembelajaran di masa pandemi covid-19. PTM masih dinilai paling efektif dibanding sistem lain, seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Itulah strategi utama untuk membawa kembali siswa ke sekolah,” ucap Hasbi.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kampar, Provinsi Riau, Kamsol menuturkan satuan pendidikan di daerahnya telah menerapkan PTM 100 persen untuk jenjang SD dan SMP sejak Januari 2022. (Tri Wahyuni)