
JAKARTA (Suara Karya): Semakin mendekati Idul Fitri, antusiasme masyarakat untuk memperoleh uang pecahan baru terlihat sangat kuat. Pasalnya, sekitar 60 persen kuota untuk penukaran pecahan uang baru yang disalurkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta untuk area Jabodebek telah terserap.
Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Suharman Tabrani mengatakan. Untuk kas keliling Jabodebek, BI menyiapkan uang pecahan baru Rp Rp 48,2 triliun untuk ditukarkan oleh masyarakat, yang titiknya sudah ditentukan dan dapat dilihat melalui Instagram Bank Indonesia.
Suharman mengatakan, kegiatan kas keliling ini merupakan agenda rutin BI yang dilakukan setiap tahun. “Jadi, kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait penukaran uang baru, terutama disaat Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Suharman saat meninjau kas keliling BI di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023).
Sebenarnya kata Suharman, selain mendatangi kas keliling BI, masyarakat juga bisa menukarkan pecahan uang baru yang mereka inginkan ke Bank. Tetapi, memang penukaran bisa dilakukan dengan jumlah terbatas atau hanya Rp 3,8 juta per orang.
Menurut Suharman, setiap menjelang lebaran kegiatan yang dilakukan BI untuk penukaran uang pecahan baru ini lebih besar dan luas. Artinya, modal yang disiapkan-pun lebih besar, dan hal itu juga menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Untuk tahun ini, apa yang dikatakan program ‘Serambi Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2023’ itu dilakukan oleh seluruh kantor di BI Indonesia termasuk Jakarta,” katanya.
Dalam kegiatan itu lanjut Suharman, petugas BI terjun hingga ke Pasar-pasar untuk menemui masyarakat yang membutuhkan penukaran uang. Untuk di Jakarta Ada delapan pasar dan masjid-masjid.
“Ada juga lokasi di luar itu. Untuk lebih memperluas lagi dengan stakeholder BI agar masyarakat umum bisa melakukan penukaran,” katanya.
Diharapkan, dengan kegiatan ini masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya, sehingga mereka bisa berbelanja menggunakan uang rupiah. Bukan hanya jumlahnya yang cukup, tapi pecahan yang tepat dan kualitas yang baik. Jadi bukan uang yang tidak layak edar,” ujarnya.
Suharman juga mengimbau kepada masyarakat, agar tahu membedakan uang asli dan palsu. “Bank Indonesia juga sudah banyak infonya yang dulu kita ada 3D, Dilihat, Diraba, Diterawang,” katanya.
Selain itu kata dia, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara memperlakukan uang. Seperti jangan dibasahin, di setepler dan segalan macam. Tentunya masyarakat paham fungsi uang dalam memperlancar perdagangan dan perekonomian.
Sekadar informasi, secara nasional Bank Indonesia menyiapkan Rp 195 triliun pecahan uang baru yang disediakan untuk keperluan penukaran masyarakat. “Informasi yang kami terima, sementara penukaran uang baru sudah mencapai 60 persen. Tapi biasanya mendekati Idul Fitri semakin kencang, karena THR sudah keluar, masyarakat mau pulang kampung untuk bagi-bagi. Kita mengharapkan apa yang disiapkan oleh BI bisa mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Karena program khusus serambi ini kata Suharman, masyarakat bisa menukar tanpa harus mendaftar terlebih dahulu. Kalau diluar program serambi masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu, karena kasir harus mempersiapkan terlebih dahulu jumlah dan pecahannya. Setiap kasir kas keliling memiliki modal uang sebanyak Rp1,3 M. (Boy)