
JAKARTA (Suara Karya): Lulusan perdana Program Studi (prodi) D3 teknologi Pulp dan Kertas (TPK) Universitas Riau (UNRI) berhasil terserap di industri. Hal itu berkat dukungan Tanoto Foundation (TF) dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)
“Keterserapan lulusan ini menunjukkan Prodi D3 TPK UNRI mampu menjawab kebutuhan industri pulp dan kertas di Indonesia,” kata Rektor UNRI, Prof Dr Aras Mulyadi dalam peluncuran buklet berjudul ‘Menulis Mimpi, Membentang Asa: Tutur Pejuang Mimpi Menggapai Prestasi untuk Negeri’, di Riau, Selasa (25/1/22).
Prof Aras menjelaskan, pendirian Prodi D3 TPK di UNRI merupakan kolaborasi bersama TF dan RAPP pada 2018 lalu. Prodi TPK menjadi sangat penting, karena Indonesia memiliki pasar yang sangat besar bagi industri pulp dan kertas.
“Banyaknya produk turunan yang dihasilkan, membuat industri ini memiliki peran yang sangat signifikan terhadap ekonomi nasional,” ujarnya.
Di Indonesia, industri pulp dan kertas telah berjalan secara berkelanjutan, dengan selalu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Di sisi lain, industri terus mengadopsi teknologi terbaru guna bisa menghasilkan produk, melalui proses yang efektif dan efisien.
“Meski permintaan terhadap produk pulp dan kertas terus meningkat setiap tahun, tetapi hal itu tidak dibarengi oleh sumber daya manusianya. Tenaga kerja yang lulusan bidang pulp dan kertas tidak ada,” ujarnya.
Karena sejauh ini, belum ada program studi yang fokus pada industri pulp kertas kertas. Sehingga tak ada lulusan dari perguruan tinggi yang benar-benar memenuhi kebutuhan industri tersebut.
Bahkan Riau, sebagai salah satu provinsi penghasil kertas terbesar di Indonesia, tidak memiliki institusi pendidikan formal yang fokus kepada industri pulp dan kertas.
“Itulah alasan kenapa Tanoto Foundation bersama RAPP memfasilitasi UNRI untuk membuat Prodi D3 TPK agar lulusan bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja bidang pulp dan kertas,” tutur Prof Aras seraya menyebut lulusan Prodi D3 TPK tahun ini sebanyak 46 orang.
General Manager Stakeholder Relation PT RAPP, Wan Mohammad Jakh Anza menyampaikan, Prodi D3 TPK dari UNRI memang dibutuhkan industri yang saat ini pangsa pasarnya terus berkembang. “Kita tahu, dunia pendidikan saat ini sangat penting, karena bisa mengubah nasib orang dan bangsa,” katanya.
Persoalannya, lanjut Wan Mohammad Jakh Anza, RAPP kekurangan sumber daya manusianya. Pihaknya bercita-cita memiliki jajaran direksi yang berusia dibawah 40 tahun. “Peluang itu, bahkan bisa dimasuki perempuan. Karena visi perusahaan 2030, yaitu 30 persen dari manajemen adalah SDM perempuan,” ujarnya.
Head of Strategic Planning & Partnership Tanoto Foundation, Michael Susanto menyampaikan ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi dedikasi serta kerja sama yang erat demi kemajuan Prodi D3 TPK UNRI.
“Bagi sebagian orang, pendidikan tinggi adalah mimpi yang terlalu tinggi untuk digapai. Padahal setiap individu berhak mendapat peluang yang sama. Tanoto Foundation percaya, pendidikan berkualitas merupakan gerbang utama menuju percepatan kesetaraan peluang bagi anak bangsa,” ucapnya.
Buklet ‘Menulis Mimpi, Membentang Asa: Tutur Pejuang Mimpi Menggapai Prestasi untuk Negeri’ berisi aneka tulisan inspiratif dari para alumni dan tenaga pendidik Prodi D3 TPK UNRI. Buklet itu bercerita dari berbagai sudut pandang, kondisi, serta perjuangan para alumni dan pengajar.
Diharapkan, buklet tersebut dapat menginspirasi banyak orang dan memberi semangat kepada pembaca dalam mengejar mimpi dan meningkatkan kualitas pendidikan. (Tri Wahyuni)