JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melepas 637 mahasiswa asing peserta program dharmasiswa. Mereka akan kembali ke negara asal, setelah belajar 1 tahun di lebih 50 kampus di Tanah Air.
“Kami harap kalian dapat menjadi duta budaya, mengenalkan keunikan Indonesia di negara masing-masing,” kata Muhadjir di depan 637 mahasiswa asing peserta program Dharmasiswa, di Jakarta, baru-baru ini.
Muhadjir menambahkan, program Dharmasiswa sejak digulirkan pada 1974 lalu, tak pernah sepi peminat. Jumlah peserta keseluruhan mencapai 7.852 mahasiswa di 103 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
“Awalnya program ini hanya untuk mahasiswa dari negara-negara di kawasan Asean. Program ini diperluas, karena dinilai strategis untuk diplomasi budaya,” tuturnya.
Selama satu tahun, peserta Dharmasiswa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Karena mereka tinggal di rumah-rumah penduduk di seputaran kampus.
“Mahasiswa asing itu tak hanya belajar bahasa Indonesia, tapi juga bahasa daerah yang dipergunakan penduduk. Mereka belajar budaya, musik tradisional dan makanan khas daerah masing-masing,” ujarnya.
“Pada saat yang sama mereka juga berbagi ilmu yang dimiliki, termasuk mengajarkan bahasa asing yang mereka kuasai. Sehingga terjadi pertukaran budaya sesama mahasiswa dan penduduk sekitar,” ujar Muhadjir.
Pada akhir masa studinya, mahasiswa program Dharmasiswa diminta untuk membuat tulisan seputar Indonesia, bisa ditilik dari sosial budayanya, musik atau kuliner khas dalam bahasa Indonesia.
“Sehingga terlihat apakah kehadirannya di Indonesia selama 1 tahun itu benar dipergunakan untuk belajar atau sekadar ingin bermain,” tuturnya.
“Saya harap kalian bisa mengajak teman-teman datang ke Indonesia untuk mempelajari bahasa, seni dan budaya Indonesia, baik lewat program Dharmasiswa atau atas biaya sendiri,” kata Muhadjir menandaskan. (Tri Wahyuni)