
JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melepas lebih dari 21.000 mahasiswa Program Kampus Mengajar (PKM) Angkatan 6.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu akan berada di 4.000 sekolah yang tersebar di 34 provinsi. Mereka akan menjadi mitra guru untuk mendorong peningkatan literasi, numerasi dan adaptasi teknologi di sekolah sasaran.
PKM merupakan salah satu program unggulan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikembangkan Kemdikbudristek untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa belajar di luar program studinya.
“Program Kampus Mengajar telah berkontribusi atas peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP,” kata Nadiem.
Perjalanan panjang MBKM telah membuktikan, kemerdekaan dalam belajar membuat mahasiswa tergerak untuk berinovasi sebagai bekal agar berhasil bersaing di dunia kerja setelah lulus kuliah.
Selama masa penugasan, mahasiswa berkolaborasi secara aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi. Selain melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu.
Mahasiswa juga membantu guru dan tenaga kependidikan dalam mengakselerasi adaptasi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.
Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu mahasiswa untuk bertugas di lebih dari 21 ribu sekolah sasaran pada jenjang SD dan SMP, sejak program tersebut diluncurkan 3 tahun lalu. Di angkatan keenam, program memperluas ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Nadiem berharap mahasiswa memiliki semangat yang lebih besar untuk memanfaatkan PKM sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
“Jangan ragu untuk berbagi pengetahuan ke pelajar di sekolah sasaran masing-masing, sebab transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dari keberlanjutan Merdeka Belajar. Selamat berjuang, jadilah garda terdepan dalam memimpin gerakan merdeka belajar,” ucap Nadiem.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril dalam kesempatan yang sama menyebut,
Program Kampus Mengajar juga menjadi bagian dalam pemulihan dan transformasi pembelajaran pasca pandemi covid-19 yang terjadi tiga tahun belakangan ini.
“Sejak diluncurkan pada 2020, Program Kampus Mengajar memegang peran penting dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pasca pandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah sasaran,” ujarnya.
Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun daerah yang mendukung pelaksanaan Program Kampus Mengajar.
Kepada mahasiswa, Asri memberi pesan penyemangat agar di masa pengabdian mahasiswa tetap memiliki optimisme. “Empat bulan waktu yang dijalani memang tidak singkat. Tapi ini akan jadi pengabdian yanh akan dikenang sepanjang hidup,” katanya.
Program Kampus Mengajar diharapkan dapat mendukung sosialisasi dan implementasi kebijakan Permendikbudristek No 46 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Karena itu, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemdikbudristek mengambil bagian dalam acara pelepasan peserta Kampus Mengajar Angkatan 6 untuk sosialisasi kebijakan PPKSP kepada mahasiswa dan pemangku kepentingan di wilayah.
Seremoni pelepasan peserta Kampus Mengajar Angkatan 6 dilakukan secara daring dari Jakarta dan diikuti perwakilan peserta, dosen pembimbing lapangan, koordinator perguruan tinggi, dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru secara luring di Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP) seluruh provinsi di Indonesia. (Tri Wahyuni)