Suara Karya

Meningkat Pesat, Animo Satuan Pendidikan Terapkan Kurikulum Merdeka

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengapresiasi tingginya animo satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Hingga Rabu (20/4/22), tercatat ada 62.955 satuan pendidikan sudah terdaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Menindaklanjuti kondisi itu, Ditjen GTK menggelar seri webinar ‘Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar’, yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka.

Webinar dihadiri lebih dari 7.000 kepala sekolah dan guru dari satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Kali mengangkat tema ‘Filosofi Kurikulum Merdeka’.

Dirjen GTK Iwan Syahril memberi apresiasi atas upaya pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar. Upaya itu akan memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemdikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi covid-19. Krisis pembelajaran meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).

“Arah kebijakan Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial, struktur kurikulum lebih fleksibel, dan memberi keleluasan pada guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” kata Iwan Syahril, Selasa, (19/4/22).

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Ditjen GTK, Kemdikbudristel, Rachmadi Widdiharto mengatakan, seri webinar ini menjadi wahana berbagi praktik baik bagi kepala sekolah dan guru yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak.

“Sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka bisa mendapat gambaran nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka itu di sekolah penggerak,” ujarnnya.

Rachmadi mendorong kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform tersebut menjadi media pembelajaran yang akan “mendampingi” pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar dilaksanakan sejak 18 April hingga akhir Juni 2022. Hal itu mempertimbangkan waktu implementasi Kurikulum Merdeka pada awal semester baru pada Juli 2022 bagi satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

“Setiap seri webinar akan membahas topik untuk persiapan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri, antara lain Filosofi Kurikulum Merdeka, Struktur Kurikulum Merdeka, kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan, capaian pembelajaran, asesmen, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, layanan helpdesk, komunikasi belajar, serta beberapa topik menarik lainnya,” kata Rachmadi.

Hadir dalam kesempatan itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Zulfikri Anas; Tenaga Ahli Teknologi Kemdikbudristek, Lasty Devira Kesdu; serta Guru Fisika SMAN 1 Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Yudi Nugraha. (Tri Wahyuni)

Related posts