
JAKARTA (Suara Karya) : Menpora Zainudin Amali menghimbau kepada cabang yang melakukan MoU agar jangan ada penyimpangan penggunaan anggaran pembinaan atlet menuju SEA Games XXXI, pembinaan atlet jangka panjang dan Olimpiade. Dengan harapan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
“Dengan menggunakan anggaran sesuai kebutuhan pembinaan diharapkan tidak ada temuan penyalahgunaan dari BPK RI. Hal ini agar menjadi perhatian serius karena hasil pemeriksaan BPK untuk tahun-tahun sebelumnya masih ditemukan ketidak sesuaian administrasi dari LPJ yang disampaikan cabor;”tegas Menpora setelah menyaksikan penandatanganan MoU antara PPK Kemenpora dengan PB Peltu dan PB ISSI, di Gedung Menpora Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, kemenpora khususnya tim PPON yang dikoordinir oleh PPK PPON memberikan layanan pendampingan terkait penggunaan anggaran agar sesuai dengan ketentuan. Cabor yang mengalami kendala pengelolaan dana bantuan agar berkoordinasi dengan PPK PPON untuk dicarikan solusinya.
Menpora, bersyukur dalam penandatanganan MoU Ketua Umum PB ISSI yang juga Ketum NOC Ind, Raja Sapta Oktohari dan Ketum PB Pelti, Ridlo Anwar hadir. Proses penyaluran bantuan dilakukan dengan me-review substansi program pada proposal yang diajukan oleh tim review yang berjumlah 5 orang dari unsur Kemenpora, Akademisi dan Praktisi. Proses review terhadap Proposal PB ISSI dilakukan pada
tanggal 16 dan 29 januari dengan hasil dari 9 atlet yang diusulkan disetujui 8.
Selanjutnya dilakukan seleksi administrasi dan RAB oleh tim yang dibentuk PPK pada tanggal 7 dan 18 Februari dengan hasil usulan anggaran Rp. 8.810.949.600,- dan disetujui bantuan sebesar Rp. 6.258.874.900,-.
Sedang review terhadap Proposal PB PELTI dilakukan pada tanggal 16 dan 29 Januari dengan hasil dari 20 atlet yang diusulkan disetujui 10, selanjutnya dilakukan seleksi administrasi dan RAB oleh tim yang dibentuk PPK pada tanggal 7 dan 18 Februari dengan hasil usulan anggaran Rp. 19.334.250.000 dan disetujui bantuan sebesar Rp. 5.903.490.000.
5. Dana fasilitasi yang diberikan diperuntukan bagi pelaksanaan Pelatnas Olimpiade sebagai prioritas dan pembinaan jangka Panjang dengan mempersiapkan para atlet pelapis dan junior untuk Asian Games 2022, Olimpiade 2024 serta SEA Games 2021 dan 2023, dengan harapan konsistensi prestasi dan target jangka Panjang dapat terealisasi.
Adapun komponen dana fasilitasi yang diberikan meliputi honorarium, akomodasi, try out, try in, training camp, suplemen, peralatan dan asuransi bpjs ketenagakerjaan yang diperuntukan bagi manager, atlet, pelatih dan tenaga pendukung. (Warso)