Menristekdikti: Perkuliahan Berbasis Online akan Diawasi Lembaga ICEI

0
?

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan proses perkuliahan daring (online) yang dilaksanakan Universitas Siber Asia berkualitas. Pengawasan dilakukan oleh sebuah lembaga bernama ICEI (Indonesia Cyber Education Institute).

“ICEI tak hanya mengawasi Universitas Siber Asia atau Asia Cyber University, tetapi kampus lain yang buka kampus dari atau kelas daring” kata Nasir usai melantik Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemristekdikti, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Nasir menjelaskan, lembaga ICEI dibentuk Kemristekdikti bersama Universitas Terbuka (UT) yang memiliki pengalaman dalam pelaksanaan kuliah jarak jauh. ICEI akan memastikan modul dan sistem pembelajaran di kampus daring harus memenuhi standar yang ditetapkan.

“Jangan sampai proses perkuliahan di kampus daring berjalan seperti lembaga kursus saja. Sebagai perguruan tinggi, kuliah daring harus memberi nilai tambah bagi mahasiswanya,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelum, Menristekdikti memperkenalkan rektor asing Universitas Siber Asia asal Korea Selatan, Jang Youn Cho dalam sebuah kesempatan di Bali. Ia berharap kehadiran rektor asing itu dapat memacu kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Universitas Siber Asia adalah perguruan tinggi swasta pertama berbasis online. Perguruan tinggi itu didirikan Universitas Nasional Jakarta bersama Hankuk University of Foreign Studies Korea.

Dari situs kampus Universitas Nasional disebutkan, Jang Youn Cho diketahui pernah tinggal 17 tahun di Amerika dan kembali ke Korea Selatan pada 1997. Jang Youn Cho menempuh pendidikan di Hankuk University of Foreign Studies, University of Texas at Arlington dan University of Florida, Fisher School of Accounting, PhD.

Jang Youn Cho merupakan guru besar bidang pendidikan online di Korea dan membuka program MBA siber saat menjabat Dekan Pascasarjana Bisnis. Terakhir ia menjabat sebagai Vice President Hankuk University of Foreign Studies.

Sebagai kampus berbasis online, lanjut Nasir, mahasiswa Universitas Siber Asia tak hanya dari Indonesia tetapi juga bisa diberbagai negara di dunia, terutama Asia. Apalagi Jang Youn Cho memiliki jaringan karir hingga Amerika. “Melihat rekam jejak Jang Youn Cho, kami harap Universitas Siber Asia bisa mendunia,” ujarnya.

Ditanya soal ICEI, Nasir menjelaskan, lembaga itu nantinya akan terkoneksi dengan sistem di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang dikelola Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemristekdikti.

“Sekarang kita akan bangun sistem dulu di ICEI karena sifat online ini sangat spesifik. Kita buat batch tersendiri. Setelah mapan sistemnya, baru dikoneksi ke PDPT,” ujarnya.

Ditanya soal kampus, Nasir menjelaskan, gedungnya sudah ada meski tak sebesar kampus konvensional. Yang terpenting adalah infrastuktur dalam jaringan, harus memiliki teknologi yang mumpuni untuk pengembangan kampus berbasis online tingkat dunia. (Tri Wahyuni)