Menristekdikti Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Presiden ke-3 BJ Habibie

0

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden Indonesia Ke-3 Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Almarhum sebelumnya dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

“Bangsa Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbesarnya, Bapak Teknologi Indonesia yang memberi inspirasi bagi kaum millenial di Tanah Air,” kata Nasir dalam siaran pers, usai mendengar kabar wafatnya Bapak BJ Habibie pada Rabu (11/9) petang.

Prof BJ Habibie pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi periode 1978-1998. Ia meninggal pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun.

Nasir menuturkan, almarhum merupakan sosok yang sangat diidolakan semua kalangan baik dari segi intelektual, jiwa kepemimpinan hingga rasa kasih sayang. Selama puluhan tahun, almarhum mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia dalam pengembangan Iptek dan Inovasi.

“Hampir setiap ibu di Indonesia ingin anaknya menjadi pintar seperti Prof BJ Habibie,” ujarnya.

Menristekdikti Nasir melihat Prof BJ Habibie sebagai seorang Presiden, Bapak Teknologi Indonesia yang menjadi Menteri Riset dan Teknologi selama 20 tahun. Ia adalah sosok intelektual yang sukses membangun paradigma riset dan teknologi yang membangun peradaban yang lebih maju untuk Indonesia.

“Kontribusi Bapak BJ Habibie terhadap kemajuan bangsa Indonesia dinilai sangat inovatif, inspiratif dan bermakna bagi kemaslahatan bangsa,” katanya.

Ditambahkan, almarhum menjadikan teknologi bangsa Indonesia disegani tingkat dunia. Serta terus menerus menekankan pentingnya penguasaan iptek untuk kemajuan bangsa Indonesia. (Tri Wahyuni)