Menteri Kesehatan se-ASEAN Berkumpul Bahas Penanganan Covid-19

0

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memimpin Pertemuan Khusus Menteri Kesehatan se-ASEAN yang khusus membahas situasi covid-19 terkini di kawasan. Acara yang digelar virtual itu ditekankan pentingnya upaya nasional dan regional yang harus ditingkatkan lagi dalam menangani covid-19.

Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Wakil Menteri Kesehatan Laos, Filipina, Singapura dan Vietnam. Pertemuan juga dihadiri Sekretaris Jenderal ASEAN serta Regional Director WHO SEARO dan WPRO.

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers yang diterima Sabtu (24/7/21) mengatakan, saat ini ada 5 negara anggota ASEAN yang masih mengalami lonjakan kasus, lantaran adanya mutasi virus. Sementara 5 negara lain telah berhasil mempertahankan tren kasus tetap dengan jumlah kasus relatif rendah.

“Negara anggota ASEAN yang sedang mengalami lonjakan kasus akan memperkuat upaya dalam penanganan pandemi melalui peningkatan kapasitas testing, tracing dan treatment serta vaksinasi,” ucapnya.

Para menteri kesehatan ASEAN sepakat bahwa vaksinasi merupakan jalan untuk mengakhiri pandemi. Untuk itu, ASEAN perlu terus mendorong skema multilateral guna menjamin ketersediaan akses vaksin secara adil dan merata kepada semua negara sehingga mempercepat capaian target vaksinasi.

Pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya pelaksanaan inisiatif sektor kesehatan ASEAN yang sedang berjalan, antara lain pembentukan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) yang merupakan regional hub untuk menangani kedaruratan kesehatan masyarakat.

Selain itu diusulkan pula pengembangan ASEAN Public Health Emergency Coordination System (APHECS) guna mensinergikan upaya lintas sektor ASEAN dalam memajukan kesiapsiagaan kawasan dan tanggapan terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat; ASEAN Covid-19 Response Fund untuk mendukung penyediaan kebutuhan dana maupun logistik.

Begitu pun perlunya pembentukan ASEAN Regional Reserved for Medical Supplies (RRMS) untuk penyediaan cadangan alat kesehatan yang siap dimobilisasi dalam situasi darurat; ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) untuk memfasilitasi perjalanan bisnis esensial lintas batas; dan ASEAN Strategic Framework on Public Health Emergencies yang menjadi SOP untuk penangangan kegawatdaruratan di kawasan.

Pertemuan itu juga menghasilkan Pernyataan Bersama Menteri Kesehatan ASEAN untuk saling bersinergi dan memperkuat keterlibatan mitra dalam mengembangkan protokol kesehatan untuk pemulihan ekonomi, meningkatkan kapasitas laboratorium dan bertukar informasi dalam genomic sequencing SARS-CoV-2, serta saling mendukung upaya percepatan vaksinasi di negara anggota ASEAN.

Pada kesempatan yang sama, diluncurkan ASEAN Portal on Public Health Emergencies untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di ASEAN. Portal tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses data terkait ‘public health emergencies’ di ASEAN. Portal tersebut merupakan platform untuk pertukaran teknis lewat forum diskusi para ahli.

Menkes dalam sambutannya menegaskan perlunya setiap negara untuk saling bekerja sama dalam mengakhiri pandemi.

“Di dunia yang saling terhubung, izinkan saya meyakinkan Anda lewat sebuah kutipan ‘no one is safe until everyone is safe’. Mengingat lokasi geografis yang dekat dan warisan budaya yang sama, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi wilayah dan memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat,” kata Budi menandaskan. (Tri Wahyuni)