JAKARTA (Suara Karya): Mobil listrik buatan Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Gadjahmada Airport Transporter Electric (GATe) akan menjadi moda transportasi di Bandara International Yogyakarta dan Bandara Soekarno-Hatta.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Nizam bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkesempatan mencoba dua produk inovasi perguruan tinggi tersebut, pada kunjungannya ke Yogyakarta 18-20 Desember 2021 lalu.
Nizam dalam siaran pers, Selasa (21/12/21) menjelaskan, GATe dikembangkan FT UGM sejak 2019. Mobil tersebut, rencananya akan digunakan untuk pelaksanaan presidensi G20 tahun depan.
“Saat ini prototipe GATe sudah diuji di beberapa lokasi, di antaranya lingkungan kampus UGM, Bandara Yogyakarta International Airport, dan Candi Borobudur dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan,” tuturnya.
Inovasi lainnya, lanjut Nizam, juga di sektor transportasi datang dari Universitas Diponegoro (Undip) yang berhasil mengembangkan Bio Smart and Safe Bus. Kendaraan itu hasil kerja sama antara Undip dan PO Sumber Alam yang didanai melalui program ‘matching fund’ dan Kedaireka.
Bus tersebut, menurut Nizam, menjadi moda transportasi massa yang aman di masa pandemi, karena dilengkapi HEPA Filter dan sinar UV untuk meminimalisasi penyebaran virus.
Nizam mengaku bangga pada perguruan tinggi di Indonesia karena selalu berupaya menghadirkan inovasi produk merah putih. Inovasi yang dihasilkan merupakan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri, sebagai bagian dari program Kampus Merdeka.
Ditambahkan, kolaborasi yang menghasilkan inovasi akan berjalan baik ketika dapat dukungan dari pemerintah, yaitu Kementerian Perhubungan yang ikut menghilirkan karya anak bangsa.
“Inovasi harus memiliki hilir, jika tidak, nantinya hanya menjadi pajangan di pameran saja. Saya mengapresiasi komitmen Menteri Perhubungan dalam membantu karya-karya dari perguruan tinggi,” kata Nizam.
Ia berharap kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri akan semakin banyak. Sukungan dari pemerintah, terutama kementerian sektoral dianggap dapat mengoptimalkan karya dari perguruan tinggi. Upaya itu untuk membangun produk merah putih yang memajukan bangsa dan negara.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengaku senang atas inovasi yang dilahirkan dari perguruan tinggi. “Saya terkejut, sekaligus senang atas program Kampus Merdeka yang ternyata banyak menghasilkan inovasi dari perguruan tinggi,” ujar Budi menandaskan. (Tri Wahyuni)