JAKARTA (Suara Karya): Wakil Ketua MPR, Muhaimin Iskandar, mengingatkan semua pihak agar tidak melakukan tindakan yang bisa mencederai proses demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia, seperti Pilkada Serentak yang akan berlangsung 27 Juni 2018 dan Pileg serta Pilpres pada 2019.
“Walaupun berbeda pilihan, momentum ini perlu dijaga oleh semua elemen bangsa. Karenanya jangan sampai ada tindakan yang bisa mencederai proses demokrasi yang sedang berjalan,” ujar Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (24/6).
Sebagaimana diketahui, tiga hari mendatang, tepatnya 27 Juni 2018, Pilkada serentak akan diselenggarakan di 171 daerah, tepatnya 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
“Kejujuran penyelenggara, sikap saling menghargai walaupun berbeda pilihan, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, merupakan hal yang wajib dijaga dalam proses demokrasi,” ujar ketua Umum DPP PKB ini.
Penyelenggara pemilu sebagai wasit dalam proses Pilkada serentak, katanya, haruslah menjaga netralitasnya untuk menjaga kualitas demokrasi yang sedang dibangun.
“Terutama penyelenggara Pemilu dari tingkat bawah sampai pusat harus menjaga netralitasnya agar Pilkada serentak semakin menjadi berkualitas,” ujar Cak Imin.
Selain netralitas penyelenggara, Cak Imin juga berharap Partai Politik mampu memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat agar bisa meningkatkan partisipasi politik bagi masyarakat.
“Salah satu ukuran keberhasilan dalam demokrasi adalah tingginya partisipasi masyarakat. Dan ini adalah tugas dari partai politik untuk memberikan pendidikan politik untuk masyarakat,” katanya. (Gan)