Mudik jadi Momentum Tingkatkan Ekonomi Daerah dari Hibernasi

0

JAKARTA (Suara Karya): Momentum mudik selalu berdampak positif pada perekonomian daerah. Apalagi tahun ini, jumlah pemudik mencapai lebih dari 85 juta orang, seperti hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

Karena itu, pemerintah berupaya untuk terus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi saat mudik lebaran, sekaligus menjaga angka kasus covid-19 tidak mengalami peningkatan.

Berbagai antisipasi sudah dilakukan pemerintah semaksimal, supaya masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan tata aturan lainnya.

“Euforia dan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke area wisata di masa lebaran sangat tinggi. Toleransi diberikan, tetapi prokes harus tetap dikedepankan,” kata,” kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, di Jakarta, Selasa (3/5/22).

Namun yang terpenting, lanjut Muhadjir, para pemudik dipastikan sudah dapat vaksinasi dosis kedua atau dosis ketiga (booster). Tempat wisata juga diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi guna memastikan wisatawan yang berkunjung telah divaksinasi.

Ramainya tempat wisata saat ini dinilai Muhadjir menjadi momentum untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, setelah hibernasi lebih dari dua tahun akibat pandemi covid-19.

“Kita juga targetkan, momentum Lebaran bisa jadi pendorong pemulihan ekonomi nasional setelah 2 tahun mengalami hibernasi. Untuk itu, kita upayakan risiko pada mudik lebaran bisa seminimal mungkin,” ujarnya.

Ditambahkan, pemerintah juga telah melakukan antisipasi atas arus balik, dan menjamin ketersediaan bahan pangan terutama bahan pokok selama lebaran. Bagi masyarakat yang tidak mampu, pemerintah melakukan percepatan pemberian bansos selama 3 bulan yang dirapel pada April 2022.

“Berbagai upaya dilakukan pemerintah dengan harapan muncul ‘multiplier effect’ yang memiliki keterkaitan satu sama lain, guna mendongkrak perekonomian nasional. Sekarang andalan pada sektor pariwisata, tak hanya tempat wisata tetapi juga kulinernya,” tuturnya.

Karena itu, menurut Muhadjir, UMKM dapat mengambil momentum ini untuk pemulihan ekonomi. Apalagi, hampir 80 persen pelaku ekonomi di Indonesia adalah UMKM.

“Kalau separo dari UMKM bisa ambil bagian secara maksimal dalam momentum lebaran, maka hal itu akan mempunyai nilai yang sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Kendati demikian, kekhawatiran akan lonjakan Covid-19 masih tetap ada. Karena, itu pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan.

“Pada akhirnya ini soal taruhan, apakah kita berani atau tidak untuk membuka arus mudik lebaran. Sesuai arahan presiden, masyarakat boleh mudik pada lebaran tahun ini,” tuturnya.

Disebutkan Muhadjir, saat ini total capaian vaksinasi dua dosis rata-rata di atas 70 persen. Sementara booster, untuk wilayah pangkalan berangkat mudik sudah mendekati 40 persen, termasuk untuk tujuan mudik.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang mau vaksinasi. Karena itu bisa menjadi membekal agar aman dari ancaman covid. Jika semua orang melakukan hal yang sama, maka kita bisa secepatnya masuk masa transisi menuju endemi,” kata Menko PMK menandaskan.(Tri Wahyuni)