Suara Karya

Mulai 2022, Startup Digital jadi Mata Kuliah Wajib di Perguruan Tinggi!

JAKARTA (Suara Karya): Mulai 2022, startup digital akan menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Mata kuliah tersebut merupakan hasil kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Tahun ini, kita akan mulai pelatihan mata kuliah startup bagi para dosen yang akan menjadi pengampu mata kuliah tersebut,” kata Sesditjen Dikti, Paristiyanti Nurwardani dalam keterangan pers, Selasa (11/5/2021).

Paris menjelaskan, penyusunan mata kuliah baru itu merujuk pada perkembangan industri digital yang meningkat secara tajam di Indonesia. Hal itu mendorong pemerintah untuk menyebar startup menjadi lebih masif dan berkualitas.

“Kami juga akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan bagi mereka yang ingin bergelut di dunia startup digital di Tanah Air. Upaya itu kami lakukan melalui Gerakan 1000 Startup Nasional di bawah naungan Kominfo,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Paris, pihaknya menargetkan ada 100 ribu mahasiswa yang akan terlibat dalam pengembangan startup pada 2022. Tim mahasiswa yang lolos seleksi pengembangan startup akan dapat bimbingan lebih intensif agar tahan lama dan bisa masuk dalam platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus.

Program 1000 Startup Digital akan dikemas dalam beberapa tahapan. Pegiat startup akan diberi wadah agar bisa belajar sesuai dengan tingkat keahlian mulai dari tingkat dasar hingga siap masuk ke pasar yang sesungguhnya.

“Ada 6 tahapan untuk para startup founder. Pertama, ignition yaitu seminar daring yang memberi pemahaman dari para pelaku dan regulator industri startup. Kedua, networking yaitu kegiatan berjenjang dengan peserta lain di daerah masing-masing. Ketiga adalah pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun startup dari ide hingga launching.

Keempat, lanjut Paris, hacksprint atau aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji yang berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra co-working di masing-masing kota. Kelima, bootcamp melalui validasi customer dengan bimbingan mentor program, UX dan bisnis melalui video response.

“Dan terakhir adalah incubation, yaitu 1-on-1 mentoring bersama mentor berdedikasi dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu,” kata Paris menegaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts