Suara Karya

Oleh : Arif Hidayat, Praktisi dan Akademisi Olahraga Indonesia
Mustahil Target Presiden Bisa Tercapai di SEA Games 2023

JAKARTA (Suara Karya) : Pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara SEA GAMES 2023 di Kamboja waktunya tinggal menyisakan 5 hari lagi dan akan berakhir pada tanggal 17 Mei 2023. Indonesia masih bercokol diurutan ke 4 sampai saat ini dengan perolehan 51 medali emas.

Sedang pesaing beratnya diurutan pertama ada Vietnam yang sudah mengumpulkan 71 Emas. Begitu juga Thailand berada diposisi ke 2 dengan perolehan 59 medali emas. Sedangkan tuan rumah kamboja ada di posisi ke 3 dengan 57 medali emas.

Pada pelepasan kontingen Indonesia di Istana negara Presiden RI Joko Widodo menargetkan Indonesia bisa memperbaiki peringkat dari SEA Games sebelumnya di Vietnam yang menduduki peringkat 3 dengan perolehan 69 medali emas menjadi peringkat kedua atau pertama di SEA Games kamboja kali ini.

Target yang dicanangkan Presiden terlalu berat, mengingat perhelatan SEA Games mempunyai nomenklatur yang berbeda dengan multi event lainya, dimana tuan rumah diperbolehkan untuk mempertandingkan cabor-cabor andalanya. Jadi siapapun tuan rumah tentu akan berjuang mendapatkan peringkat terbaiknya.

Pada perhelatan SEA Games sebelumnya, Vietnam sebagai tuan rumah menjadi yang terbaik dengan meraup 205 medali emas, sedang saat itu Kamboja hanya meraih 9 medali emas diposisi ke 8.

Pada perhelatan saat ini Kamboja sebagai tuan rumah diposisi ke 3 sudah merebut 57 medali emas bersaing dengan Thailand di posisi ke 2 yang meraih 59 medali emas. Adapun kontingen Indonesia masih diposisi ke 4 dengan 51 medali emas.

Melihat jumlah nomor yang dipertandingkan sebanyak 599 nomor 60% diantaranya sudah diperebutkan maka mustahil Indonesia untuk bisa mengejar meraih peringkat 1 atau 2 melihat sisa potensi emas antara Vietnam, Thailand dan Kamboja lebih perbandingannya.

Apabila diakhir pengunjung Indonesia tetap berada di peringkat 4, maka yang dapat mengobati kekecewaan masyarakat terhadap hati yang luka adalah cabor sepakbola harus tampil optimal dan mampu menyuguhkan medali emas bagi kontingen Indonesia.

Bila hal itu bisa tercapai, maka masyarakat Indonesia akan bersyukur, setelah 20 tahun lebih, cabang yang menjadi primadona masyarakat Indonesia mampu mengobati rasa kekecewaannya dengan menyuguhkan medali emas.

Related posts