JAKARTA (Suara Karya): Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 tegas menolak pernyataan agar pemerintah membatalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
PON adalah kebanggaan dan harga diri bagi warga dan masyarakat Papua. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya orang di luar Papua yang gagal paham menyebarkan opini, seolah-olah orang Papua tidak akan mampu melaksanakan event nasional.
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, Sabil Rachman menjawab pertanyaan pers Minggu, 8 Agustus 2021 di Jakarta.
PON pada awal penyelenggaraan di Solo tahun 1948 dimaksudkan menjadi salah satu sarana pemersatu bangsa, sekaligus bagian dari deklarasi kedaulatan Indonesia di mata dunia.
:Kini setelah 76 tahun merdeka, kita sepakat PON XX dilaksanakan di Papua sekaligus dengan tetap menjadi ajang pembuktian para atlet tanah air untuk berprestasi,” ujar Sabil.
Oleh sebab itu sungguh mengherankan jika ada pihak yang mencoba menggagalkan PON XX Papua.
“Siapapun orangnya dan apapun alasannya, PON Papua harus tetap bisa kita selenggarakan,” tegasnya seraya mengungkapkan baru saja dapat disaksikan betapa sukses Tokyo menyelenggarakan Olympiade 2020.
Sebelumnya di sejumlah media sosial sempat muncul pernyataan Haris Pertama mengatasnamakan Ketua Umum DPP KNPI yang mengajak membatalkan PON XX Papua.
“Karena Covid 19 maka pemerintah harus menunda bahkan membatalkan PON XX Papua,” demikian sebagian kutipan pernyataan yang di-posting melalui media sosial.
Menurut Sabil Rachman, pada 2020 lalu seharusnya menjadi momen PON XX di Papua. Namun akhirnya diputuskan diundur hingga Oktober 2021. Menyaksikan Tokyo Jepang sukses menggelar Olympiade, seharusnya menambah keyakinan semua pihak, bahwa PON Papua bisa dilaksanakan lebih baik, meski dalam masa Pandemi Covid 19.
Jika menyampaikan alasan pembatalan PON Papua untuk tidak menginginkan kematian warga semakin bertambah, Sabil Rachman justru mempertanyakan motif narasi provokatif tersebut.
“Sebab laporan jumlah kematian karena Covid-19 semakin menurun, sekaligus juga membuktikan herd immunity kita semakin tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, Kosgoro 1957 salah satu organisasi kemasyarakatan dengan kepengurusan sampai tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, telah memberikan dukungan penuh sejak awal dicanangkan Papua menjadi tuan rumah PON XX.
“Jajaran pengurus dan kader Kosgoro 1957 di Papua sudah kami berikan kepercayaan agar aktif dan membantu sepenuhnya penyelenggaraan PON XX. Oleh sebab itu kita pun berharap pemerintah tidak perlu terpengaruh narasi-narasi tanpa makna dari pihak yang ingin menggagalkan penyelenggaraan PON di Papua,” tandasnya.
Kata Sabil, “Kita percaya dasar dan alasan pemerintah menyelenggarakan PON Papua, sudah melalui berbagai pertimbangan yang komprehensif. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya menyebarkan rasa kuatir timbulnya dampak kematian akibat Covid 19 pada PON Papua.”
“Melalui PON XX justru negara memberi kepercayaan saudara-saudara kita di Papua bisa melaksanakan event nasional sekaligus membuktikan tingkat kekebalan komunal di wilayah paling timur negeri kita cukup baik,” bebernya.
Menurut Sabil, penyelenggaraan PON XX Papua ini juga memberikan pengakuan kepada masyarakat dan rakyat Papua sama dengan daerah lain, sanggup menjadi tuan rumah perhelatan akbar para atlet seluruh Indonesia. Untuk itu sebaiknya kesanggupan dan kepercayaan tersebut tidak diganggu pihak-pihak lain yang tidak paham soal.
Ditambahkan, terkait Covid-19 tentu satu hal yang tidak boleh kita kesampingkan. Artinya, pihak penyelenggara pasti sangat memperhatikan dan menjaga keselamatan semua komponen yang terlibat terutama para atlet dan official. Untuk itu protokol kesehatan menjadi acuan utama saat dilaksanakannya semua kegiatan masyarakat, termasuk PON XX Papua 2020.
“Gelorakan terus semangat solidaritas dan persatuan kita demi sukses PON XX Papua 2020. Semoga dari Papua lahir atlet-atlet nasional kebanggaan bangsa,” kata Sekjen Kosgoro 1957 Sabil Rachman. (dra)