Nelayan Sebut Kapal Bantuan KKP 2016-2017 Sudah Operasional dan Menguntungkan

0

PEKALONGAN (Suara Karya): Nelayan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali memberikan bantuan kapal untuk mereka. Bantuan itu dinilai sangat signifikan mengangkat perekonomian nelayan, jika dibandingkan harua menjadi anak buah kapal (ABK) kapal ikan asing.

Demikian dikatakan Ketua Koperasi Jaya Mandiri 2 Suprat, kepada suarakarya.co.id di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (3/11/2018).

Diungkapkan Suprat, nelayan Pekalongan berjumlah lebih dari 11.000 dan mayoritas mereka menjadi ABK kapal ikan, baik lokal maupun asing.

Hasil tangkapan nelayan Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan kapal bantuan dari KKP 2016-2017. (suarakarya.co.id)

Bantuan kapal dari KKP, dirasakan sangat mengubah kehidupan nelayan khususnya di Kabupaten Pekalongan. Para nelayan kini jadi seakan memiliki kapal sendiri, walaupun pengelolaan kapal berada di bawah koperasi nelayan.

Yang paling dirasakan nelayan lanjut Suprat, penghasilan berlipat ganda dari penggunaan bantuan kapal KKP jika dibandingkan bekerja menjadi ABK kapal ikan.

Dijelaskannya, dengan mengoperasikan kapal bantuan anggota Suprat bisa mendapatkan hasil bersih Rp1 juta dengan hanya melaut semalam. Hasil itu dia dapatkan dengan mengoperasikan kapal berkapasitas 5 GT.

Hasil tangkapan nelayan Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan kapal bantuan dari KKP 2016-2017. (suarakarya.co.id)

“Di kapal 5 GT kami ada 2-3 orang dalam satu kapal. Semuanya kebagian hasil masing-masing Rp1 juta. Tapi itu terjadi di bulan 6-7 saja, saat ikan di laut melimpah,” kata Suprat.

Namun pada bulan-bulan sepi atau paceklik tangkapan, paling sedikit kami bisa membawa pulang Rp100 rb dalam semalam melaut.

Dengan hasil itu, nelayan di Pekalongan meminta KKP untuk kembali memberikan bantuan kapal berukuran 10 GT sebanyak 50 unit.

“Kami sudah ajukan ke KKP permintaan bantuan kapal 50 unit. Belum tahu yang disetujui berapa, semoga kita dapat 50 unit juga sesuai pengajuan,” katanya.

Suprat menganggap permintaan 50 unit adalah hal wajar, ini mengingat banyaknya jumlah nelayan di wilayah itu serta bantuan kapal yang diberikan dapat dioperasionalkan dengan baik, alias tidak mangkrak.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP Agus Suherman mengatakan, Pekalongan adalah salah satu daerah yang pemanfaatan kapal bantuannya sangat baik.

Nelayan di wilayah tersebut kata Agus, nampak bersemangat dengan bantuan yang kami berikan dan itu dibuktikan dengan meningkatnya perekonomian mereka sebagai nelayan.

“Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudiastuti, sangat senang jika bantuan kapal bisa termanfaatkan dengan baik oleh nelayan. Apalagi, dampaknya bisa.meningkatkan perekonomian mereka, beliau (Susi) sangat senang,” kata Agus.

Hasil tangkapan nelayan Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan kapal bantuan dari KKP 2016-2017. (suarakarya.co.id)

Dengan demikian lanjut Agus, pihaknya sudah berbicara kepada nelayan Pekalongan akan kembali memberikan bantuan kapal kepada mereka. Tetapi jumlahnya belum ditentukan berapa unit, karena kapal bantuan harus dibagi merata keseluruh daerah di Indonesia.

“Intinya KKP akan terus dukung kegiatan nelayan, apalagi hal itu untuk meningkatkan kesejahteraan. IBu Susi sangat senang jika nelayan-nelayan Indonesia sejahtera, apalagi sampai kaya raya,” ujarnya. (Pramuji)