Suara Karya

Pasca Tsunami, Industri Perhotelan  Diperkirakan Rugi Rp 10 Miliar

JAKARTA (Suara Karya): Industri perhotelan di pesisir Barat Banten diperkirakan merugi hingga Rp 10 miliar usai diterjang tsunami yang melanda kawasan Tanjung Lesung dan sekitarnya. Kerusakan paling parah dialami sembilan hotel yang berlokasi di wilayah Cinangka dan Tanjung Lesung.

“Kerusakan yang agar serius ada sembilan hotel, yang lain-lainya (kerusakan) kecil-kecil,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Achmad Sari Alam, di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Akibat tsunami ini, bisnis perhotelan di pesisir Barat Banten diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 10 miliar. Selain lantaran sejumlah hotel yang rusak parah, tsunami ini juga berpotensi membuat sektor pariwisata di wilayah tersebut menurun.

“Kelihatannya, dari 1.000 kamar, kalau dikali Rp 5 juta saja berarti Rp 5 miliar. Bisa lebih. Ya antara Rp 10 miliar lah kalau dihitung dengan yang lain,” jelas dia.

Sedangkan yang tidak terdampak tsunami, lanjut Achmad, yaitu hotel yang berada di sekitar Anyer. Hotel di wilayah ini bahkan bisa beroperasi secara normal.

“Tapi yang di daerah Anyer tidak masalah, dari Marbela ke Mambruk itu tidak masalah. Yang bermasalah akibat tsunami dari Cinangka sampai Tanjung Lesung. Yang parah sekali Hotel Tanjung Lesung di kawasan KEK. Mungkin dalam waktu 1 bulan harus direnovasi,” kata dia.(Bobby MZ)

Related posts