Pasien Positif Covid-19 per 11 Juli Masih Tinggi hingga 1.671 Kasus

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto,(suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.671 kasus, dari 72.347 menjadi 74.018 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.535 orang atau bertambah 66 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 12.507.849 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 235.751 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan yang lumayan besar, yaitu 3.818 kasus, dari 38.705 menjadi 34.887 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga terjadi penurunan sedikit yaitu 130 kasus, dari 13.882 menjadi 13.752 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.671 kasus. Lonjakan kasus kali ini terjadi lagi di Jawa Timur sebanyak 410 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu (11/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Hari ini ada 5 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 410 kasus, DKI Jakarta 374 kasus, Sulawesi Selatan 180 kasus, Jawa Tengah 100 kasus dan Sumatera Utara 87 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 16.140 kasus, DKI Jakarta 14.113 kasus, Sulawesi Selatan 6.800 kasus, Jawa Tengah 5.403 kasus, Jawa Barat 5.027 kasus dan Kalimantan Selatan 4.069 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan sebanyak 9 menjadi 99 kasus, Bali naik sebanyak 37 menjadi 2.147 kasus, Banten naik 8 menjadi 1.581 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 1 menjadi 172 kasus, Bengkulu ada kenaikan 4 menjadi 162 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 6 menjadi 370 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan kasus hari ini tetap menjadi 122 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 347 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 31 menjadi 673 kasus, Kalimantan Tengah naik 26 menjadi 1.157kasus, Kalimantan Selatan naik 79 menjadi 4.069 kasus dan Kalimantan utara juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 214 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 6 menjadi 327 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 40 menjadi 1.520 kasus, Sumatera Selatan naik 36 menjadi 2.604 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 3 hari ini menjadi 794 kasus, Sulawesi Utara naik 67 menjadi 1.637 kasus, Sumatera Utara naik 87 menjadi 2.284 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 2 menjadi 509 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 193 kasus, Lampung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 205 kasus, Riau ada kenaikan 1 menjadi 239 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 21 menjadi 1.122 kasus dan Maluku naik 6 menjadi 864 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 6 menjadi 282 kasus, Papua naik 28 menjadi 2.209 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 3 menjadi 138 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan hari ini hingga 39 menjadi 345 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.190 dari 33.529 menjadi 34.719 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)