Suara Karya

Pasien Positif Covid-19 per 3 Juli Masih Tinggi hingga 1.301 Kasus

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini malah terjadi kenaikan yang sangat tinggi yaitu 1.301, dari 59.394 menjadi 60.695 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan mencapai 3.036 orang atau bertambah 49 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 10.874.146 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 179.858 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan hingga 2.011 kasus, dari 40.778 menjadi 38.767 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi kenaikan 250 kasus, dari 13.359 menjadi 13.609 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati demikian, kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.301 kasus. Jumlah kenaikan terbanyak kali ini di Jawa Timur sebanyak 353 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Jumat (3/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 353 kasus, Sulawesi Selatan 180 kasus, DKI Jakarta 136 kasus, Jawa Tengah 134 kasus, Kalimantan Selatan 110 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 13.048 kasus, DKI Jakarta 11.961 kasus, Sulawesi Selatan 5.559 kasus, Jawa Tengah 4.293 kasus, Kalimantan Selatan 3.447 kasus dan Jawa Barat 3.374 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 1 menjadi 87 kasus, Bali naik 66 menjadi 1.706 kasus, Banten naik 21 menjadi 1.495 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 2 menjadi 157 kasus, Bengkulu ada kenaikan 6 menjadi 136 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 4 menjadi 324 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan menjadi 117 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan menjadi 336 kasus, Kalimantan Timur naik 13 menjadi 544 kasus, Kalimantan Tengah naik 50 menjadi 996 kasus, Kalimantan Selatan naik 110 menjadi 3.447 kasus dan Kalimantan Utara tidak ada kenaikan menjadi 206 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 3 menjadi 310 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 23 menjadi 1.283 kasus, Sumatera Selatan naik 36 menjadi 2.156 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 10 menjadi 760 kasus, Sulawesi Utara naik 19 menjadi 1.178 kasus, Sumatera Utara naik 33 menjadi 1.723 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 11 menjadi 475 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan menjadi 186 kasus, Lampung juga tidak ada kenaikan menjadi 193 kasus, Riau ada kenaikan 4 menjadi 232 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 10 menjadi 950 kasus dan Maluku naik 7 menjadi 769 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 5 menjadi 249 kasus, Papua naik 36 menjadi 1.942 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 1 menjadi 120 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan menjadi 118 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 5 menjadi 261 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 901 dari 26.667 menjadi 27.568 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts