Pasien Positif Covid-19 per 4 Juli Kembali Melonjak Lagi hingga 1.447 Kasus

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini malah terjadi kenaikan yang sangat tinggi yaitu 1.447, dari 60.695 menjadi 62.142 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan mencapai 3.089 orang atau bertambah 53 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 11.088.671 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 214.525 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi kenaikan 123 kasus, dari 38.767 menjadi 38.890 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi kenaikan juga sebesar 596 kasus, dari 13.609 menjadi 14.205 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati demikian, kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.447 kasus. Jumlah kenaikan terbanyak kali ini di Jawa Timur sebanyak 413 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu (4/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 413 kasus, DKI Jakarta 222 kasus, Sulawesi Selatan 195 kasus, Jawa Tengah 110 kasus dan Bali 91 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 13.461 kasus, DKI Jakarta 12.183 kasus, Sulawesi Selatan 5.754 kasus, Jawa Tengah 4.403 kasus, Kalimantan Selatan 3.520 kasus dan Jawa Barat 3.463 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 87 kasus, Bali naik 91 menjadi 1.797 kasus, Banten naik 13 menjadi 1.508 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 4 menjadi 161 kasus, Bengkulu ada kenaikan 1 menjadi 137 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 1 menjadi 325 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan menjadi 117 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan menjadi 336 kasus, Kalimantan Timur naik 13 menjadi 557 kasus, Kalimantan Tengah naik 8 menjadi 1.004 kasus, Kalimantan Selatan naik 73 menjadi 3.520 kasus dan Kalimantan Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 206 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 1 menjadi 311 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 28 menjadi 1.311 kasus, Sumatera Selatan naik 49 menjadi 2.205 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 2 menjadi 762 kasus, Sulawesi Utara naik 14 menjadi 1.192 kasus, Sumatera Utara naik 44 menjadi 1.767 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 4 menjadi 479 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah ada kenaikan 5 menjadi 191 kasus, Lampung hari ini tidak ada kenaikan sehingga tetap 193 kasus, Riau ada kenaikan 1 menjadi 233 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 3 menjadi 953 kasus dan Maluku naik 7 menjadi 776 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 4 menjadi 253 kasus, Papua naik 42 menjadi 1.984 kasus, Sulawesi Barat naik 4 menjadi 124 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan lagi tetap menjadi 118 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 8 menjadi 269 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 651 dari 27.568 menjadi 28.219 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)