Suara Karya

Pasien Positif Covid-19 per 5 Juli Melonjak Lagi Capai 1.607 Kasus!

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.(suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini malah terjadi kenaikan yang sangat tinggi yaitu 1.607, dari 62.142 menjadi 63.749 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan mencapai 3.171 orang atau bertambah 82 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 11.279.465 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 190.794 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi kenaikan 1.038 kasus, dari 38.890 menjadi 39.928 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi penurunan sebesar 438 kasus, dari 14.205 menjadi 13.767 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati demikian, kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.607 kasus. Jumlah kenaikan terbanyak kali ini di Jawa Timur sebanyak 552 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (5/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 552 kasus, Jawa Tengah 208 kasus, DKI Jakarta 152 kasus, Sulawesi Selatan 136 kasus dan Jawa Barat 111 kasus ,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 14.013 kasus, DKI Jakarta 12.435 kasus, Sulawesi Selatan 5.890 kasus, Jawa Tengah 4.611 kasus, Jawa Barat 3.574 kasus dan Kalimantan Selatan 3.564 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 87 kasus, Bali naik 52 menjadi 1.849 kasus, Banten naik 5 menjadi 1.513 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 161 kasus, Bengkulu ada kenaikan 4 menjadi 141 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 6 menjadi 331 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan ada kenaikan 3 menjadi 120 kasus, Kalimantan Barat ada kenaikan 3 menjadi 339 kasus, Kalimantan Timur naik 27 menjadi 584 kasus, Kalimantan Tengah naik 28 menjadi 1.032 kasus, Kalimantan Selatan naik 44 menjadi 3.564 kasus dan Kalimantan Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 206 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 2 menjadi 313 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 19 menjadi 1.330 kasus, Sumatera Selatan naik 50 menjadi 2.255 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 13 menjadi 775 kasus, Sulawesi Utara naik 16 menjadi 1.208 kasus, Sumatera Utara naik 11 menjadi 1.778 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 3 menjadi 482 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 191 kasus, Lampung ada kenaikan 19 menjadi 1.330 kasus, Riau ada kenaikan 1 menjadi 234 kasus, Maluku Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 953 kasus dan Maluku naik 18 menjadi 794 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 2 menjadi 255 kasus, Papua naik 37 menjadi 2.021 kasus, Sulawesi Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 124 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan lagi tetap menjadi 118 kasus dan Gorontalo juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 269 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 886 dari 28.219 menjadi 29.105 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts