Pasien Positif Covid-19 per 6 Juli Tetap Melonjak Capai 1.209 Kasus!

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini malah terjadi kenaikan yang sangat tinggi yaitu 1.209, dari 63.749 menjadi 64.958 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan mencapai 3.241 orang atau bertambah 82 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 11.457.993 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 178.528 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan 1.180 kasus, dari 39.928 menjadi 38.928 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi penurunan sebesar 407 kasus, dari 13.767 menjadi 13.360 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati demikian, kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.209 kasus. Jumlah kenaikan terbanyak kali ini di Jawa Timur sebanyak 308 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (6/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 308 kasus, DKI Jakarta 232 kasus, Jawa Tengah 127 kasus, Jawa Barat 126 kasus dan Sulawesi Selatan 84 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 14.321 kasus, DKI Jakarta 12.667 kasus, Sulawesi Selatan 5.974 kasus, Jawa Tengah 4.738 kasus, Jawa Barat 3.700 kasus dan Kalimantan Selatan 3.628 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 87 kasus, Bali naik sebanyak 51 menjadi 1.900 kasus, Banten naik 12 menjadi 1.525 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 8 menjadi 169 kasus, Bengkulu tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 141 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 8 menjadi 339 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 120 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan menjadi 339 kasus, Kalimantan Timur naik 13 menjadi 597 kasus, Kalimantan Tengah naik 8 menjadi 1.040 kasus, Kalimantan Selatan naik 64 menjadi 3.628 kasus dan Kalimantan Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 206 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 313 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 32 menjadi 1.362 kasus, Sumatera Selatan naik 71
menjadi 2.326 kasus, Sumatera Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 775 kasus, Sulawesi Utara naik 10 menjadi 1.218 kasus, Sumatera Utara naik 20 menjadi 1.798 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 2 menjadi 484 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 191 kasus, Lampung ada kenaikan 19 menjadi 1.330 kasus, Riau ada kenaikan 1 menjadi 234 kasus, Maluku Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 953 kasus dan Maluku naik 18 menjadi 794 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 10 menjadi 265 kasus, Papua naik 6 menjadi 2.027 kasus, Sulawesi Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 124 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan lagi tetap menjadi 118 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 2 menjadi 271 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 814 dari 29.105 menjadi 29.919 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)