
JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini malah terjadi kenaikan yang sangat tinggi, yaitu 1.8853 kasus, dari 66.226 menjadi 68.079 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan mencapai 3.359 orang atau bertambah 50 orang.
Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 11.838.384 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 211.625 kasus dibanding sebelumnya.
Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan 204 kasus, dari 38.702 menjadi 38.498 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi kenaikan sebesar 165 kasus, dari 13. 471 menjadi 13.636 kasus.
Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.
“Kendati demikian, kasus baru pasien positif covid-19 hari ini sangat tinggi, jumlahnya mencapai 1.853 kasus. Jumlah kenaikan terbanyak kali ini di Jawa Timur sebanyak 366 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (8/7/20).
Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.
“Ada 7 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 366 kasus, DKI Jakarta 354 kasus, Jawa Tengah 205 kasus, Sulawesi Selatan 166 kasus, Sumatera Utara 156 kasus, Kalimantan Selatan 123 kasus, dan Jawa Barat 99 kasus dan Sulawesi Utara 90 kasus,” ujarnya.
Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 14.967 kasus, DKI Jakarta 13.211 kasus, Sulawesi Selatan 6.358 kasus, Jawa Tengah 5.083 kasus, Jawa Barat 3.878 kasus dan Kalimantan Selatan 3.818 kasus.
Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 1 menjadi 89 kasus, Bali naik sebanyak 31 menjadi 1.971 kasus, Banten naik 13 menjadi 1.544 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 171 kasus, Bengkulu ada kenaikan 7 menjadi 151 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 3 menjadi 349 kasus.
Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 344 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 14 menjadi 617 kasus, Kalimantan Tengah naik 15 menjadi 1.073 kasus, Kalimantan Selatan naik 123 menjadi 3.818 kasus dan Kalimantan Utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 206 kasus.
Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 5 menjadi 318 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 23 menjadi 1.415 kasus, Sumatera Selatan naik 63 menjadi 2.419 kasus, Sumatera Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 780 kasus, Sulawesi Utara naik 90 menjadi 1.342 kasus, Sumatera Utara naik 156 menjadi 1.977 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 7 menjadi 494 kasus.
Adapun Sulawesi Tengah ada kenaikan 2 menjadi 193 kasus, Lampung ada kenaikan 1 menjadi 202 kasus, Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 236 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 70 menjadi 1.037 kasus dan Maluku naik 7 menjadi 837 kasus.
Selain itu, Papua Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 266 kasus, Papua naik 17 menjadi 2.074 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 2 menjadi 129 kasus, Nusa Tenggara Timur ada kenaikan 3 menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 10 menjadi 286 kasus.
Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 800 dari 30.785 menjadi 31.585 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.
Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.
Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.
Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)