Pasien Positif Covid-19 per 9 Juli Meroket Tinggi hingga 2.657 Kasus!

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angka kenaikan malah meroket lebih tinggi, yaitu 2.657 kasus, dari 68.079 menjadi 70.736 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.417 orang atau bertambah 58 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 12.043.922 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 205.538 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini tidak ada pergerakan kasus, tercatat angkanya sama seperti kemarin yaitu 38.498 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi kenaikan sebanyak 96 kasus, dari 13.636 menjadi 13.732 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini tinggi sekali, jumlahnya mencapai 2.657 kasus. Lonjakan kasus terjadi di Jawa Barat yang mencapai hampir seribu dalam satu hari, tepatnya 965 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Kamis (9/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Ada 8 provinsi yang hari ini melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Barat 965 kasus, Jawa Timur 517 kasus, DKI Jakarta 277 kasus, Sulawesi Selatan 130 kasus, Sulawesi Utara 126 kasus, Jawa Tengah 120 kasus, Sumatera Utara 108 kasus dan Kalimantan Selatan 108 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 15.484 kasus, DKI Jakarta 13.488 kasus, Sulawesi Selatan 6.488 kasus, Jawa Tengah 5.203 kasus, Jawa Barat 4.843 kasus dan Kalimantan Selatan 3.926 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 1 menjadi 90 kasus, Bali naik sebanyak 53 menjadi 2.024 kasus, Banten naik 15 menjadi 1.559 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 171 kasus, Bengkulu ada kenaikan 4 menjadi 155 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 8 menjadi 357 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan ada kenaikan 1 hari ini menjadi 122 kasus, Kalimantan Barat ada kenaikan 3 hari ini tetap menjadi 347 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 6 menjadi 623 kasus, Kalimantan Tengah naik 23 menjadi 1.096 kasus, Kalimantan Selatan naik 108 menjadi 3.926 kasus dan Kalimantan ada kenaikan 8 hari ini menjadi 214 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 3 menjadi 321 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 29 menjadi 1.444 kasus, Sumatera Selatan naik 56 menjadi 2.475 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 5 hari ini menjadi 785 kasus, Sulawesi Utara naik 126 menjadi 1.468 kasus, Sumatera Utara naik 108 menjadi 2.085 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 6 menjadi 500 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 193 kasus, Lampung ada kenaikan 1 menjadi 203 kasus, Riau ada kenaikan 2 hari ini menjadi 238 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 4p menjadi 1.077 kasus dan Maluku naik 8 menjadi 845 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 6 menjadi 272 kasus, Papua naik 27 menjadi 2.101 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 1 menjadi 130 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 286 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.066 dari 31.585 menjadi 32.651 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)