JAKARTA (Suara Karya): Pendidikan merupakan masa depan dan kemajuan peradaban bangsa. Dengan pemerintah harus serius memperhatikan hal itu, karena pendidikan merupakan persoalan hidup dan matinya seluruh bangsa (education is a matter of life and death for the entire of nation).
Demikian dikatakan Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
“Kita semua tentu sepakat bahwa nasib bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontribusi pendidikannya. Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tugas konstitusional yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Pontjo.
Sementara itu, Penulis buku Yudi Latif juga menjelaskan, bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan. Menurutnya, pendidikan sebagai wahana penyemaian nilai-nilai dan pembangunan budaya.
“Pendidikan nasional sudah seharusnya tetap berakar kuat pada bangsanya sendiri, yakni pendidikan yang tidak meninggalkan akar-akar sejarah dan kebudayaan bangsa Indonesia. Dengan pola dasar mentalitas Indonesia yang bersifat sintetis, seharusnya bangsa ini bisa menghadapi penetrasi globalisasi tersebut tanpa menimbulkan gegar budaya,” ujarnya.
- Sebagai informasi, pendidikan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan zaman berlandaskan paradigma Pancasila adalah dunia pendidikan transformatif yang mampu mengembangkan manusia pembelajar seumur hidup yang berkarakter, kreatif, dengan kemampuan pengurusan (tata-kelola) dan kepemimpinan dalam rangka mengupayakan kebaikan hidup bersama. (Pramuji)
