
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah menggandeng Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) meluncurkan layanan kredit secara digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertajuk DigiKu, sekaligus sebagai komitmennya mendorong UMKM memasuki ekosistem digital.
“Kami menyambut baik program Digital Kredit UMKM (DigiKu) yang merupakan kerjasama Himbara dengan ecommerce platform ini,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya sebagai pembicara kuncu pada Peluncuran DigiKu di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
DigiKu diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dengan akses lebih luas dan dengan dokumentasi yang lebih mudah, saat ruang gerak terbatas akibat adanya pandemi Covid-19.
“Tentu dengan adanya DigiKu ini harapannya dapat menciptakan good finance sehingga UMKM dapat mengakses kredit secara lebih mudah. Dan tentu kita berharap bahwa transaksi ecommerce akan semakin tinggi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyatakan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia telah menjadi bahan pembicaraan di kawasan ASEAN. DigiKu pun melengkapi gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang sebelumnya telah diperkenalkan.
“Saat (saya) mengikuti salah satu acara World Economic Forum (WEF), mereka mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Indonesia,” tandas Airlangga.
Menyinggung potensi pasar, Airlangga mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 nanti perlu diperhitungkan. Pasalnya potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun tersebut mencapai 133 miliar dolar AS. Sementara di tahun yang sama, realisasi potensi ekonomi digital ASEAN senilai USD 153 miliar.
“Ini artinya lebih dari 85% pasarnya ada di Indonesia,” pungkasnya.
Menurut data WEF, satu dari empat pekerja ekonomi mengatakan bahwa sumber pendanaan yang paling penting adalah perbankan, bantuan pemerintah, dan pinjaman online. Selain itu, sebanyak 34% digital tools yang digunakan saat pandemi adalah ebanking.
“Sesuai dengan acara hari ini, yaitu peluncuran program Digital Kredit UMKM. Tentu peluncuran siang hari ini mendapatkan momentum yang sangat tepat,” ujar Menko Airlangga.
Harapannya DigiKu dapat memberikan akses seluas-luasnya sehingga UMKM dapat kembali beroperasi dan menemukan permintaannya.
“Sehingga penyaluran KUR yang ditargetkan sebesar Rp 190 triliun dapat dilaksanakan secara offline maupun online,” kata Airlangga. (Indra)